Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Badai Mengharu Biru

Kompas.com - 02/10/2009, 05:46 WIB
 
 

MANILA, KOMPAS.com - Duka akibat terjangan badai tropis Ketsana di Filipina, Vietnam, Kamboja, dan Laos masih mengharu biru. Pada saat korban tewas yang ditemukan terus bertambah dan ratusan ribu pengungsi masih berdesakan di tenda-tenda darurat, badai baru terkuat kembali mengancam kawasan itu.

Badai baru yang dijuluki topan terkuat (super typhoon) itu bernama Parma. Ramalan cuaca untuk wilayah Asia Pasifik yang dirilis pada hari Kamis (1/10) menyebutkan, ada tiga badai tumbuh di Pasifik Barat. Parma, yang diperkirakan akan meningkat ke kategori 4, terus bergerak ke arah barat laut di bagian utara Filipina dan akan tiba di darat sekitar Jumat (2/10) malam atau Sabtu pagi.

Dilaporkan, badai Parma akan membawa hujan deras. Angin akan menerjang pulau-pulau di sekitarnya dan tinggi gelombang laut bisa mencapai 25 meter. Kecepatan angin di pusat badai Parma bisa mencapai 210 kilometer per jam.

Pemerintah menambahkan, topan ini kuat dengan kecepatan angin 175-200 kilometer per jam dan berpotensi menyebabkan kerusakan parah. Pantauan terakhir pada Kamis sore, Parma berada di 650 kilometer (400 mil) timur Borongan, kota di timur Pulau Samar, Filipina.

Jika Parma sampai mendarat di Filipina, kondisinya akan lebih buruk lagi, yang kini masih porak poranda akibat Ketsana yang menerjang hari Sabtu (26/9).

Rakyat diminta berdoa

Bandingkan dengan Ketsana, yang berkecepatan sekitar 145 kilometer per jam, telah menyebabkan banjir badang hingga menewaskan sekitar 400 warga Filipina, Vietnam, dan Kamboja. Jumlah korban tewas di tiga negara itu, terutama di Filipina dan Vietnam, diperkirakan bertambah lagi. Petugas evakuasi masih terus menemukan mayat.

Otoritas terkait di Filipina sudah mengumumkan kepada penduduknya di daerah yang diperkirakan akan dilewati Parma. ”Kita sedang dibayangi topan yang sangat kuat sehingga kita harus waspada dan benar-benar siaga menghadapinya. Kemungkinan besar, topan ini adalah yang terkuat. Mari berdoa,” kata Kepala Kantor Ramalan Cuaca Filipina Nathaniel Cruz.

Peringatan tentang badai baru itu membuat warga panik. Sekitar 2,5 juta warga Filipina yang terkena dampak banjir masih trauma. Ada sekitar 700.000 pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi dengan tenda-tenda darurat. Kondisi kehidupan mereka belum ditangani dengan baik.

Mereka masih berduka karena keluarga yang dilaporkan hilang malah ditemukan telah meninggal. Dengan demikian, jumlah korban tewas hingga hari Kamis bertambah sebanyak 227 orang. Mereka juga kekurangan makanan dan obat-obatan.

Di Vietnam, warga yang terkena dampak bencana 1,4 juta orang, 101 orang tewas, 18 orang hilang, serta lebih dari 350.000 rumah hancur. Jumlah korban tewas di Kamboja 11 orang. Ketsana juga merusak 740 hektar kebun karet dan kopi di Daklak, Vietnam. Data sementara tentang nilai kerusakan ialah sekitar 168 juta dollar AS di Vietnam dan 101 juta dollar AS di Filipina.

Topan terjadi sepanjang tahun di Pasifik timur laut. Biasanya bertiup dari timur bergerak mengancam Asia Tenggara dan China Selatan, lalu Jepang utara. (REUTERS/AP/AFP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com