Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan di Irak Kembali Tewaskan Lima Orang

Kompas.com - 15/09/2009, 05:07 WIB

BAQUBA, KOMPAS.com - Tiga orang tewas dan lima lain cedera, seorang di antaranya anak berusia tiga tahun, dalam serangan-serangan di Baghdad dan Provinsi Diyala, kata beberapa pejabat keamanan, Senin (14/9).
      
Satu orang tewas Senin ketika sebuah bom pinggir jalan meledakkan mobilnya di distrik Bohruz, lima kilometer sebelah selatan ibu kota Provinsi Diyala, Baquba, kata seorang perwira dari markas komando operasi kota itu, yang mencakup militer dan polisi. Putra korban yang berusia tiga tahun terluka, kata perwira itu.
      
Dalam serangan kedua, seorang mahasiswa ditembak mati di desa Mukheefa, sebelah utara Baquba, ketika ia sedang berjalan dari rumahnya ke sebuah tempat pertanian yang berdekatan.
      
Di Baghdad, Minggu malam, seorang sipil tewas dan empat lain cedera, satu di antaranya dalam keadaan serius, dalam serangan bom pada sebuah kafe di daerah Askandariyah di wilayah selatan Baghdad, kata rumah sakit setempat.
      
Korban-korban terakhir itu berjatuhan setelah jumlah kematian akibat kekerasan di Irak mencapai angka tertinggi dalam 13 bulan pada Agustus, yang menambah kekhawatiran mengenai stabilitas di negara itu setelah pemerintah mengakui keamanan memburuk.
      
Rangkaian serangan dan pengeboman sejak pasukan AS ditarik dari kota-kota di Irak pada akhir Juni telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaeda.
      
Pengeboman di Baghdad dan di dekat kota bergolak Mosul tampaknya bertujuan mengobarkan lagi kekerasan sektarian mematikan antara orang-orang Sunni dan Syiah yang membawa Irak ke ambang perang saudara.
      
Meski ada penurunan tingkat kekerasan secara keseluruhan, serangan-serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil hingga kini masih terjadi di Kirkuk, Mosul dan Baghdad.
      
Banyak orang Irak juga khawatir serangan-serangan terhadap orang Syiah akan menyulut lagi kekerasan sektarian mematikan antara Sunni dan Syiah yang baru mereda dalam 18 bulan ini. Puluhan ribu orang tewas dalam kekerasan sejak invasi pimpinan AS ke Irak pada 2003.
      
Jumlah korban tewas akibat kekerasan di Irak turun hingga sepertiga menjadi 275 pada Juli, bulan pertama pasukan Irak bertanggung jawab atas keamanan di daerah-daerah perkotaan sejak invasi pimpinan AS pada 2003.
      
Kekerasan menurun secara berarti di Irak dalam beberapa bulan ini, namun serangan-serangan meningkat menjelang penarikan militer AS, dan 437 orang Irak tewas pada Juni -- jumlah kematian tertinggi dalam kurun waktu 11 bulan.
      

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com