Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tari Pendet, Malaysia Salahkan Discovery Channel

Kompas.com - 04/09/2009, 15:16 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisata negeri itu belum lama ini.

Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.

Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.

Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."

Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.

Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com