Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Asing Tetap Akan Dipertahankan

Kompas.com - 04/09/2009, 07:18 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Pasukan asing di Afganistan tidak akan ditarik mundur dari negara itu, kecuali keamanan di Afganistan benar-benar telah terjamin. Penarikan pasukan dari Afganistan bukan sebuah opsi.

Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner, Rabu (2/9) di Paris, setelah mendiskusikan masalah Afganistan dengan utusan dari sejumlah negara dan organisasi.

Kouchner mengatakan, penarikan pasukan asing hanya boleh dilakukan setelah wilayah Afganistan cukup aman untuk mendapatkan bantuan dari masyarakat internasional, misalnya dalam proyek-proyek pertanian, kesehatan, dan pendidikan.

Utusan Perancis dan utusan khusus PBB Kai Eide, bersama 25 mitra dari sejumlah negara dan organisasi, telah mendiskusikan mengenai situasi di Afganistan pascapemilihan umum 20 Agustus. Mereka mendiskusikan, antara lain, penyaluran bantuan internasional untuk keamanan dan pembangunan infrastruktur.

New York Times melaporkan, utusan AS pada pertemuan itu, Richard Holbrooke, dan para utusan lainnya menegaskan bahwa mereka tidak mendukung kandidat presiden mana pun. Mereka hanya ingin pemerintahan baru Afganistan menunjuk para menteri yang lebih efisien dan tidak korup.

Menurut Eide, banyak rakyat Afganistan menganggap pemilu belum lama ini sebuah sukses sehingga dia berharap pilihan rakyat Afganistan tersebut akan dihormati.

Penghitungan suara dari pemilu presiden kedua Afganistan masih terus dilakukan. Hasil sementara menunjukkan presiden saat ini, Hamid Karzai, unggul dalam perolehan jumlah suara dari rival utamanya, Abdullah Abdullah.

Menurut Komisi Independen untuk Pemilu, hasil akhir belum akan diumumkan sampai 17 September, mengingat banyaknya tuduhan kecurangan pemilu dan situasi di negara itu yang terus bergolak.

Kolusi Taliban

Peta konflik di Afganistan pun kini semakin rumit, setelah ada temuan pada seorang tersangka pengebom kendaraan militer AS, yang menewaskan seorang tentara dan melukai seorang koresponden CBS. Tersangka itu ternyata membawa sebuah telepon yang di dalamnya terdapat nomor-nomor sebuah kantor di Kementerian Pertahanan Afganistan.

Telegraph melaporkan, penemuan itu memunculkan kecurigaan adanya kolusi antara pejabat di Pemerintah Afganistan dan para pengikut Taliban, setelah beberapa penyelidik mengatakan bahwa seorang pejabat Afganistan berusaha meyakinkan militer AS bahwa mereka telah menangkap orang yang salah terkait serangan itu. (AP/AFP/Reuters/OKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com