Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skotlandia Serang Balik FBI soal Pembebasan Teroris

Kompas.com - 23/08/2009, 12:40 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Pemerintah Skotlandia menyerang balik atas reaksi keras Biro Penyelidik Federal AS (FBI) terhadap pembebasan pengebom Lockerbie.

Seperti dikutip AFP, Pemerintah Skotlandia menyatakan, pembebasan tersebut mungkin bertentangan dengan AS, tapi merupakan bagian dari sistem peradilan Skotlandia.

Dalam surat kepada Menteri Kehakiman Skotlandia Kennye MacAskill yang dirilis pada Sabtu (22/8) pagi, Robert Mueller, Direktur FBI, mencela keputusan untuk membebaskan Abdelbaset Ali Al Megrahi. Mueller, yang pada 1991 menjadi asisten jaksa agung, menulis, ia "sangat marah dengan keputusan itu, yang dilakukan dengan alasan rasa kasihan".

Juru bicara Pemerintah Skotlandia mengatakan, keputusan itu dicapai menyusul prosedur yang layak. Sebab, umur Megrahi diperkirakan tinggal tiga bulan lagi akibat kanker prostat akut. "Menteri Kehakiman mencapai kesimpulan dengan dasar proses hukum di Skotlandia, berdasarkan bukti yang jelas, serta saran dari dewan pembebasan bersyarat dan gubernur penjara," kata juru bicara tersebut.

"Pembebasan karena kasihan bukan bagian dari sistem keadilan AS, tapi itu adalah bagian dari sistem di Skotlandia," katanya. "MacAskill mestinya dapat berkonsultasi dengan lebih banyak pihak—ia berbicara dengan keluarga AS, jaksa agung AS, Menteri Luar Negeri (Hillary Clinton), dan banyak orang lagi," katanya.

Mueller terlibat dalam penyelidikan kasus Lockerbie sehingga memiliki pandangan kuat dalam kasus ini. Namun, Pemerintah Skotlandia juga sadar bahwa meskipun banyak keluarga telah menentang keputusan MacAskill, masih lebih banyak orang yang mendukung keputusan itu.

MacAskill juga telah menolak pilihan pemindahan penjara yang dirundingkan oleh Pemerintah Inggris dan Libya. "Megrahi telah dikirim pulang ke Libya untuk meninggal sebagai seorang narapidana," kata juru bicara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com