Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarikan Pasukan dari Afganistan, Isu Penting Sebelum Pemilu

Kompas.com - 23/08/2009, 02:58 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Menlu Jerman Frank-Walter Steimeier, yang sedang berusaha untuk menggeser Angela Merkel sebagai kanselir Jerman dalam pemilihan bulan depan, menginginkan batas waktu bagi penarikan militer dari Afganistan.

Steinmeier, anggota Demokrat Sosial (SPD) yang membagi kekuasaan dengan konservatifnya Merkel, mengatakan, ketika menjadi jelas siapa yang akan memimpin Afganistan setelah pemilihan Kamis di negara itu, pembicaraan akan mulai mengenai berapa lama tentara asing akan berada di sana.
    
"Kita perlu menyepakati dengan presiden baru Afghanistan ... berapa lama tentara internasional akan tinggal di Afganistan," katanya di sela kegiatan pemilihan di Dortmund Sabtu.
    
Merkel pekan ini berupaya untuk membatalkan perdebatan umum mengenai penarikan tentara keluar dari Afganistan  ketika kekerasan di Afganistan meningkat. Meskipun masalah itu sejauh ini tidak memainkan bagian besar menjelang pemilihan federal di Jerman 27 September, sejumlah jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih menginginkan 4.200 tentara Jerman di Afganistan sebagai bagian dari misi NATO (Fakta Pertahanan Atlantik Utara) yang telah berusia enam tahun untuk pulang.
    
Koalisi yang berkuasa setuju Oktober lalu untuk memperpanjang mandat parlemen bagi partisipasi dalam misi NATO dengan 14 bulan ketimbang 12 bulan biasanya dengan harapan untuk mencegah perdebatan mengenai pengerahan pasukan itu dari pertarungan pemilihan.
Kekerasan belakangan ini mendorong suara politik menonjol di Jerman, termasuk bekas menteri pertahanan dari partai Merkel, untuk mendesak pemerintah menyangkut rencana penarikan itu.
    
Menhan Franz Josef Jung, sekutu partai Merkel, mengatakan Kamis bahwa ia mengharapkan tentara Jerman untuk berada di Afghanistan selama lima hingga 10 tahun dan tidak mengindahkan pengurangan tentara saat pemilihan di Afganistan usai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com