Beijing, Jumat -
Perkiraan yang diungkapkan kementerian itu tidak memperhitungkan jutaan mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi dan pekerja migran. Berarti, angka pengangguran yang sebenarnya lebih tinggi lagi.
”Kalaupun perekonomian kita bertumbuh hingga 8 persen, hanya dapat menyediakan lapangan kerja bagi 12 juta orang,” ujar Yin Weimin, Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial.
”Jurang antara kebutuhan lapangan kerja dan pasokan akan lebih besar dibandingkan dengan tahun 2008,” lanjutnya tanpa memberikan angka tahun lalu.
Perekonomian China tumbuh 6,1 persen pada kuartal pertama dan 7,9 persen pada kuartal kedua. Namun, pemerintah menyatakan diperlukan setidaknya 8 persen pertumbuhan agar dapat menjaga tingkat pengangguran dan mencegah terjadinya kerusuhan sosial.
Pemerintah berjanji akan menciptakan sekitar sembilan juta lapangan pekerjaan baru tahun ini dan menjaga tingkat pengangguran di perkotaan berada di bawah angka 4,6 persen. Angka itu stabil berada pada level 4,3 persen pada kuartal kedua, tidak berubah sejak tiga bulan pertama dan naik dari 4,2 persen pada akhir tahun 2008.
Pada awal tahun ini, seorang pejabat pada kementerian tenaga kerja menggambarkan situasi pasar tenaga kerja di China yang merupakan perekonomian terbesar ketiga di dunia, berada dalam liang kubur. Dia mengacu pada tiga juta lulusan baru dan empat juta migran yang belum mendapatkan pekerjaan.
Beberapa kritik mengatakan bahwa stimulus ekonomi yang dikucurkan pemerintah sebesar 585 miliar dollar AS pada November lalu tidak memberikan dukungan cukup besar terhadap sektor yang padat karya serta perusahaan yang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Sebagian paket yang termasuk stimulus difokuskan kepada proyek-proyek infrastruktur raksasa yang dapat membuat pertumbuhan ekonomi menjadi normal kembali.