JAKARTA, KOMPAS.com — Investigasi polisi terkait peristiwa bom Kuningan menunjukkan, jaringan gembong teroris Noordin M Top selain mengincar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga hendak menyasar rombongan iring-iringan Presiden AS Barack Hussein Obama saat berkunjung ke Indonesia pada November. Namun, bukan ledakan bom bunuh diri yang dia rencanakan, melainkan penembakan.
"Mereka berencana menyerang iring-iringan Obama di bandara," ujar Direktur Pusat Studi Intelijen dan Keamanan Negara Dynno Chressbon yang juga pakar intelijen, Jumat (21/8).
Menurutnya, dua dari empat orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian, Ario Sudarso dan Mohamad Syahrir, diduga telah dilatih untuk melakukan penembakan. Tidak tanggung-tanggung, mereka dilatih menggunakan AK-47, Mini UZI, dan MK-III. Senjata terakhir, yang merupakan buatan Rusia, juga digunakan oleh kelompok Taliban di Afganistan.
Dynno menambahkan, beberapa instruktur yang melatih para calon eksekutor adalah alumni pelaku kekerasan di Ambon-Poso yang pernah dilatih di daerah Kashmir. "Jaringan Noordin sudah melaksanakan pelatihan sejak Juli 2008," katanya.
Dynno melanjutkan, "Selain Ario dan Syahrir, sejumlah veteran Poso-Ambon yang selama ini lolos dari pengejaran Densus 88 juga turut dilatih. Saat ini, diduga, mereka bersembunyi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Lampung."
Mantan senator Illinois tersebut memang diperkirakan akan mengunjungi Indonesia seusai menghadiri pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation di Singapura pada November. Obama sendiri juga sempat mengutarakan keinginannya untuk mengunjungi Indonesia walaupun tidak merinci tanggal pastinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.