Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Noordin M Top Incar Obama Saat di Jakarta

Kompas.com - 21/08/2009, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Investigasi polisi terkait peristiwa bom Kuningan menunjukkan, jaringan gembong teroris Noordin M Top selain mengincar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga hendak menyasar rombongan iring-iringan Presiden AS Barack Hussein Obama saat berkunjung ke Indonesia pada November. Namun, bukan ledakan bom bunuh diri yang dia rencanakan, melainkan penembakan.

"Mereka berencana menyerang iring-iringan Obama di bandara," ujar Direktur Pusat Studi Intelijen dan Keamanan Negara Dynno Chressbon yang juga pakar intelijen, Jumat (21/8).

Menurutnya, dua dari empat orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian, Ario Sudarso dan Mohamad Syahrir, diduga telah dilatih untuk melakukan penembakan. Tidak tanggung-tanggung, mereka dilatih menggunakan AK-47, Mini UZI, dan MK-III. Senjata terakhir, yang merupakan buatan Rusia, juga digunakan oleh kelompok Taliban di Afganistan.

Dynno menambahkan, beberapa instruktur yang melatih para calon eksekutor adalah alumni pelaku kekerasan di Ambon-Poso yang pernah dilatih di daerah Kashmir. "Jaringan Noordin sudah melaksanakan pelatihan sejak Juli 2008," katanya.

Dynno melanjutkan, "Selain Ario dan Syahrir, sejumlah veteran Poso-Ambon yang selama ini lolos dari pengejaran Densus 88 juga turut dilatih. Saat ini, diduga, mereka bersembunyi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Lampung."

Mantan senator Illinois tersebut memang diperkirakan akan mengunjungi Indonesia seusai menghadiri pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation di Singapura pada November. Obama sendiri juga sempat mengutarakan keinginannya untuk mengunjungi Indonesia walaupun tidak merinci tanggal pastinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com