Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Tentara Filipina dan 20 Militan Tewas

Kompas.com - 13/08/2009, 11:29 WIB

ZAMBOANGA, KOMPAS.com-Sedikitnya 23 tentara pemerintah dan lebih dari 20 anggota Muslim garis keras tewas dalam bentrokan sehari penuh di Filipina selatan, kata komandan jenderal di Zamboanga, Kamis (13/8).

"Jasad ke-23 tentara dan 20 gerilyawan Abu Sayyaf ditemukan setelah pertempuran sengit, Rabu, di kota Ungkaya Pukan di pulau selatan Basilan," kata komandan wilayah Mayjen Benjamin Dolorfino kepada AFP.

Pertempuran pecah pada saat militer menyerbu kamp Abu Sayyaf dan menemukan sejumlah bom buatan, yang siap diledakkan. Mereka juga menemukan 13 senjata api berkekuatan tinggi, kata jenderal itu. Sedikitnya empat tentara cedera yang kemudian diterbangkan dengan helikopter ke kota selatan Zamboanga.

Para prajurit membawa jenazah para korban ke Zamboanga City kata rekan-rekan mereka, setelah korban ditembak oleh para penembak jitu. "Pertempuran mulai surut namun pasukan pemerintah masih membersihkan daerah tersebut untuk meyakinkan bahwa pemberontak sudah tidak ada," kata Dolorfino.

Tentara juga masih mengejar anggota Abu sayyaf. Badan intelijen mengatakan, jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden membantu pembentukan kelompok Abu Sayyaf lebih dari 10 tahun lalu. Kelompok itu melakukan serangkaian pemboman dan penculikan di selatan, terutama ditargetkan kepada orang asing. Hal itu dilakukan untuk meminta uang sebagai tebusan para sandera, namun juga membunuh beberapa di antara mereka ketika mereka tidak membayar jumlah yang diminta.

Sementara itu pasukan militer Filipina menewaskan dan menangkap beberapa pemimpin Abu Sayyaf. Sebagian dengan bantuan tentara Amerika Serikat. Para anggota kelompok garis keras hingga kini masih aktif dan pada Januari lalu, mereka menyandera tiga petugas Palang Merah Internasional selama beberapa bulan.

Dua sandera dibebaskan pada April, sedangkan sandera terakhir, seorang Italia bernama Eugenio Vagni, dibebaskan pada 12 Juli setelah disekap hampir selama enam bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com