Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urumqi Tetap Dijaga Ketat

Kompas.com - 10/07/2009, 06:20 WIB

”Ini semua mungkin berlangsung selama beberapa hari, tetapi akhirnya pemerintah harus menggunakan kekuatan,” kata Bo Zhiyue, peneliti senior dan ahli politik China pada National University of Singapore.

”Karena kalau Anda tidak menggunakan kekuatan, ini bisa membesar. Ini bisa menjadi tak terkontrol,” katanya.

Orang Han, yang telah mengatakan mereka merasa terancam setelah kerusuhan hari Minggu itu, bersorak menyambut pameran kekuatan militer hari Kamis saat truk-truk memasuki kota. Warga Uighur menyaksikan dengan wajah tegang.

”Ini membuat saya takut dan saya rasa ini dimaksud begitu,” kata seorang perempuan Uighur bernama Adila. ”Apa yang bisa kami lakukan melawan begitu banyak tentara.”

Hukuman

Pihak berwenang memasang pengumuman di Urumqi, mendesak para perusuh untuk menyerahkan diri atau menghadapi hukuman berat. Mereka yang menyerahkan diri akan diperlakukan lebih lunak atau bahkan terhindar dari hukuman, demikian isi pengumuman itu.

Ketakutan terasa di Saimachang, kawasan di Uighur. Dua hari sebelumnya, di Saimachang sekelompok besar perempuan dengan menangis ribut dengan polisi dan menuduh mereka menangkapi suami dan putra-putra mereka sebagai tersangka.

Hari Kamis, seorang perempuan Uighur mengatakan, kaum lelaki mereka belum juga dilepas. (AP/AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com