LONDON, KOMPAS.com — Duta Besar Inggris untuk Korea Utara Peter Hughes menilai ada peluang Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir kembali, Jumat (3/7).
Korea Utara melakukan sebuah uji coba nuklir pada Mei yang oleh para pakar dinilai sebagai hampir serupa dengan cara kerja sebuah bom nuklir. "Kita tidak dapat menghapus peluang bahwa sebuah uji coba nuklir akan kembali dilakukan," kata Hughes dalam sebuah konferensi pers dengan wartawan di London melalui sambungan video dari Pyongyang.
"Kemarin, dua misil jarak pendek telah diluncurkan dan anda akan melihat laporan-laporan yang mungkin akan ditayangkan di ICBM (misil balistik antarbenua) dalam beberapa hari atau pekan mendatang," katanya.
Korea Utara meluncurkan sebuah roket pada April dalam apa yang secara luas disamarkan sebuah sebuah uji coba misil jarak jauh yang melanggar resolusi PBB yang melarang Pyongyang meluncurkan misil balistik.
Pyongyang melakukan uji coba misil jarak pendek pada Kamis. Laporan berita di Korea Selatan mengatakan bahwa empat misil jarak pendek telah ditembakkan.
Bulan lalu, Dewan Keamanan PBB menyetujui perluasan sanksi terhadap Korea Utara atas uji coba nuklirnya, serta melarang seluruh ekspor senjata dan impor persenjataan dari dan ke Korea Utara.
Hughes mengatakan bahwa reaksi Korea Utara terhadap keprihatinan Inggris atas tindakan mereka adalah ancaman terhadap negara mereka meningkat dan mereka tidak punya pilihan lain selain memperkuat posisi mereka. "Saya tidak melihat kesediaan mereka dalam hal bernegosiasi ataupun apa pun," katanya.
Namun, dia mengatakan bahwa Inggris berharap "sanksi, bersama dengan sebuah upaya yang lebih luas, ...akan menghasilkan sebuah tekanan yang cukup bagi Korea Utara untuk mempertimbangkan posisinya dalam perundingan."