Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi Belum Ungkap Kematian Jackson

Kompas.com - 27/06/2009, 14:13 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Para dokter yang mengotopsi jasad Michael Jackson, Sabtu pagi WIB, tidak bisa segera menentukan faktor penyebab meninggalnya sang Raja Pop di tengah laporan bahwa dia telah disuntik obat penenang beberapa saat sebelum ambruk.

Jackson terkena serangan jantung berat saat paramedis tiba di rumah besar kontrakannya di daerah Los Angeles, Kamis sore waktu setempat, di mana dokter pribadinya berusaha sekuat tenaga menyadarkannya.

Superstar pop berusia 50 tahun itu segera dilarikan ke Pusat Medis UCLA, tidak jauh dari rumahnya, di mana dia dinyatakan meninggal tanpa sempat mendapatkan lagi kesadarannya.

"Penyebab kematiannya telah ditunda (diungkapkan) yang berarti bahwa pemeriksa kesehatan telah diperintahkan melakukan pengujian tambahan seperti toksiologi dan tes lainnya. Tes-tes ini kami perkirakan akan menyita waktu tambahan empat sampai enam minggu," kata Juru Bicara Dinas Forensik Kota Los Angeles Craig Harvey.

Berbicara di depan kerumuman wartawan di luar kantor forensik, Harvey mengungkapkan, "Tidak ada satu pun indikasi trauma eksternal atau jejak kejahatan pada tubuh Tuan Jackson." Polisi mengatakan, mereka sedang mengorek keterangan dari dokter pribadi Jackson yang diidentifikasi oleh media massa sebagai kardiolog asal Houston, dr Conrad Murray.

Jasad Jackson akan diserahkan kepada pihak keluarga setelah mereka memilih ditaruh di kamar mayat untuk persiapan pemakamannya, kata Harvey. Namun, belum ada keterangan kapan Jackson akan dikebumikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com