Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya! Sungai Musi Jadi Dangkal

Kompas.com - 21/06/2009, 18:01 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sungai Musi dangkal akibat pengaruh musim kemarau terjadi saat ini, sehingga terjadi penyempitan pelayaran bagi kapal-kapal yang melewati perairan sungai tersebut.

Sekarang ini kondisi Sungai Musi mulai agak dangkal akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi saat ini, kata Kabid Hubla dan ASDP Dinas Perhubungan Kota Palembang, Said Albar di Palembang, Minggu (21/6).

Menurut dia, dengan kondisi Sungai Musi dangkal itu di tempat-tempat tertentu tidak bisa dilayari oleh kapal yang besar.

"Sekarang ini kondisi Sungai Musi itu empat meter di bawah normal akibat musim kemarau yang terjadi di daerah ini," katanya.

Ia menyatakan, Sungai Musi itu mulai agak dangkal pada awal Juni 2009 dan kondisi ini terjadi akibat pengaruh musim kemarau.

"Nanti, dilihat pada Agustus dan September kalau masih kemarau, maka kondisinya lebih dari sekarang ini," ujarnya pula sambil menunjuk ke arah Sungai Musi.

Ia mengatakan, untuk kondisi sekarang ini kapal-kapal besar yang berlayar di Sungai Musi itu harus menyesuaikan dengan pasang surut, sehingga bisa berlayar di perairan tersebut.

Kalau air pasang, tentu kapal-kapal besar tersebut masih bisa berlayar di perairan sungai yang menjadi kebanggaan warga Palembang itu.

Air pasang ini tidak tentu, kadang terjadi pada malam hari dan kadang siang hari, jadi menyesuaikan saja agar bisa melewati perairan itu.

"Selain itu, untuk kolam labuhan juga terjadi penyusutan sehingga kapal-kapal kecil tidak bisa merapat sampai ke dermaga akibat pengaruh musim kemarau," ujarnya pula.

Sementara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, sebelumnya mengatakan bahwa melihat kondisi Sungai Musi yang semakin mendangkal itu, sehingga menjadi kendala untuk kegiatan bongkar muat barang ekspor-impor di Pelabuhan Boom Baru.

Untuk itu pemerintah provinsi berupaya dengan membangun pelabuhan laut Tanjung Api-Api, sehingga kegiatan bongkar muat barang ekspor-impor menjadi lancar, termasuk produksi hasil kekayaan alam dari daerah ini dapat ditingkatkan pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com