Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khamenei: Tidak Ada Kecurangan Pemilu

Kompas.com - 19/06/2009, 17:04 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendukung hasil pemilu presiden yang memilih kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Ia menegaskan tidak ada kecurangan pemilu.

Pernyataan itu disampaikan Khamenei dalam khotbah Jumat (19/6) di Universitas Teheran. Ini adalah pernyataan terbuka pertama Khamenei menyusul aksi demo besar-besaran memprotes hasil pemilu.

Khamenei tanpa tedeng aling-aling mengatakan, ia mendukung Ahmadinejad karena pandangannya tentang kebijakan luar negeri dan isu-isu sosial sejalan dengan pikirannya.

Ia kemudian memperingatkan bahwa aksi protes melawan hasil pemilu harus diakhiri. Ia menegaskan hasil pemilu ditentukan di kotak suara, bukan di jalan. Khamenei menyebut para pemimpin politik akan disalahkan atas semua terjadinya tindak kekerasan.

Sementara itu, para demonstran yang menuntut diadakan pemilu ulang bertekad menggelar aksi protes lagi, Sabtu (20/6). Di sisi lain, Dewan Garda (otoritas legislatif tertinggi) mengundang rival utama Ahmadinejad, Mir Hossein Mousavi, dan dua capres kalah lain untuk membicarakan tuduhan kecurangan pemilu.

Ribuan orang memadati Universitas Teheran untuk mendengarkan seruan Khamenei. Beberapa di antaranya mengibarkan bendera nasional Iran dan membawa gambar Ahmadinejad, sedangkan yang lainnya menyebarkan selebaran berisi slogan-slogan anti-Barat.

"Jangan biarkan sejarah bangsa Iran ditulis oleh pena orang asing," demikian salah satu bunyi spanduk yang menunjukkan kemarahan pemerintah Iran atas kritik internasional terhadap kekerasan pasca-pemilu.

Khotbah Khamenei ini mengikuti demonstrasi hari keenam dari para pendukung Mousavi. Kamis kemarin, puluhan ribu orang dengan mengenakan busana serba hitam dan menyalakan lilin, berdemonstrasi untuk mengenang mereka yang terbunuh dalam demonstrasi massal hari pertama.

Demonstrasi terbesar dan paling luas sejak revolusi Islam Iran 1979 ini telah mengguncangkan negara eksportir minyak terbesar kelima dunia yang juga terlibat perselisihan dengan Barat mengenai program nuklirnya itu.

Media massa pemerintah Iran melaporkan, tujuh atau delapan orang terbunuh dalam demonstrasi sejak hasil pemilu diumumkan pada 13 Juni. Sejumlah tokoh reformis ditangkap, sementara pemerintah telah menutup akses baik media asing maupun wartawan dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com