Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kemungkinan Bakal "Ngadu" ke WTO

Kompas.com - 19/06/2009, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia, produsen rokok kretek terbesar, kemungkinan akan mengajukan komplain kepada World Trade Organization mengenai perundang-undangan AS yang memungkinkan regulator makin berkuasa untuk mengatur produk-produk tembakau, termasuk kemungkinan pelarangan masuknya rokok bercitarasa (rokok kretek-red) yang dibikin dari racikan rempah-rempah tropis. Rokok kretek merupakan khas Indonesia yang diracik dari pucuk bunga tembakau yang sudah mengering.

"Kami akan melakukan konsultasi. Jika kami merasa bahwa perlakuan ini diskriminatif; maka kami akan membawanya dalam proses yang selayaknya di WTO," kata Menteri Perdagangan Mari Pangestu dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV, Jumat (19/6).

Aturan ini, yang telah disetujui oleh DPR dan Senat AS awal bulan ini, menawarkan konsesi atau hak khusus untuk menthol, rokok yang paling digemari di pasar AS. Dus, rokok kretek dari Indonesia dilarang masuk AS.

Mari mengatakan, Indonesia telah mengajukan keberatan atas hal ini. Kebijakan ini mengganggu kinerja ekspor rokok Indonesia ke AS. Menurut Dubes Indonesia untuk AS Sujadnan Parnohadiningrat, Indonesia mengekspor senilai 500 juta dollar AS rokok kretek setahun.

Peningkatan ekspor rokok kretek terjadi setelah produsen rokok Indonesia mampu mengembangkan berbagai variasi rokok, misal jenis Mild.

Bulan lalu, Mari sempat menegaskan bahwa larangan pengiriman kretek akan memukul petani tembakau dari Indonesia dan bertentangan dengan aturan WTO. Di Indonesia sendiri, ada sekitar 4 juta petani tembakau. (Femi Adi Soempeno/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com