Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum KA Ambarawa Kembangkan Simulasi KA Uap

Kompas.com - 18/06/2009, 19:36 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Pengelola Museum Kereta Api Ambarawa di Kabupaten Semarang meningkatkan unsur edukasi wisata dengan menyiapkan peraga tata kerja lokomotif uap, serta ruang teater mini untuk menonton sejarah kereta kuno. Alat peraga itu menggunakan lokomotif tua buatan Hartman Chemnitz Jerman tahun 1914.

Lokomotif sepanjang 8,4 meter dengan lebar 2,45 meter itu sudah diletakkan di depan pintu masuk Museum Kereta Api Ambarawa. Adapun lokomotif B 2711 buatan Hartman Chemnitz itu sebelumnya merupakan salah satu koleksi di museum ini. Sebulan terakhir, lokomotif itu mulai diperbaiki dan dimodifikasi agar bisa menjadi alat peraga.

"Nanti akan dipasang motor penggerak, sehingga pengunjung bisa mengetahui bagaimana cara kerja kereta api uap. Mereka tidak harus mencarter kereta api bergigi untuk tahu itu. Akan ada teknisi yang akan membantu memberikan penjelasan," tutur Kepala Stasiun Kereta Api Ambarawa Suhardjono, Kamis (18/6).

Saat ini, sejumlah teknisi tengah membongkar gandar (poros) lokomotif itu. Mereka sudah berhasil menaikkan posisi lokomotif sehingga ada jarak antara rel dan dua gandar KA uap yang dahulu berkekuatan 255 tenaga kuda itu. Cat lokomotif itu sudah dikupas untuk memudahkan pengecatan ulang.

Menurut Kepala Subdepo Traksi Ambarawa Pudjijono, lokomotif ini dipilih sebagai alat peraga karena posturnya yang tak terlampau besar, sekaligus jenis kereta ini kopel-nya berada di bagian luar gandar, sehingga memudahkan melihat cara kerjanya.

"Motor penggerak sudah kami terima. Saat ini masih memperbaiki bagian-bagian ketel uap yang keropos. Harapannya bisa untuk Juli ini, tetapi kemungkinan belum bisa," kata Pudjijono.

Sarana pendukung lainnya, kata Suhardjono, ialah keberadaan teater mini untuk pemutaran sejarah kereta kuno. Ruangan berkapasitas 60 penonton sudah siap, tetapi pihaknya masih menunggu materi film yang akan diputar. Adapun pengunjung akan ditarik biaya Rp 5.000. 

Kerusakan lokomotif

Namun, pada saat menjelang musim liburan sekolah, Museum KA Ambarawa dihadapkan persoalan rusaknya satu dari dua KA uap bergigi yang biasa digunakan untuk perjalanan wisata Ambarawa-Bedono. KA B 2503 buatan Esslingen Jerman tahun 1902 itu rusak di bagian baut ketel.

"Sementara ini frekuensi perjalanan hanya bisa dicarter 2 kali sehari. Kalau sudah bias beroperasi lagi dan teknisi siap, kami bisa melayani hingga 4 kali sehari. Kami berharap Juli sudah bisa selesai," kata Suhardjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com