Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Oposisi Iran Makin Intens

Kompas.com - 18/06/2009, 05:29 WIB
TEHERAN, RABU — Kubu pendukung kandidat presiden Iran yang kalah, Mir Hossein Mousavi, kembali menyerukan protes di jalan-jalan kota Teheran, Rabu (17/6). Otoritas Iran pun kian mengintensifkan tekanan terhadap pendukung Mousavi dan pemimpin reformis.

Mousavi juga menyerukan protes damai pada Kamis ini serta satu hari berkabung bagi tujuh pendukungnya yang tewas dalam aksi protes hari Senin. Sumber di kubu reformis menyatakan, semakin banyak pemimpin mereka yang ditangkap.

Sehari sebelumnya, ratusan ribu pendukung Mousavi dan pendukung Presiden Mahmoud Ahmadinejad sama-sama turun ke jalan di Teheran. Ahmadinejad dinyatakan memenangi pemilu presiden pada Jumat pekan lalu. Hal itu memicu protes dari kubu Mousavi yang menuding adanya kecurangan dalam pemilu.

Ahmadinejad, Rabu, mengatakan, kemenangannya dalam pemilu adalah bukti kepercayaan rakyat pada pemerintahan yang dipimpinnya. ”Hasil pemilu membuktikan kinerja pemerintahan kesembilan (Iran) yang berdasarkan kejujuran dan pelayanan kepada rakyat. Dua puluh lima juta suara membuktikan pengelolaan negara ini,” katanya.

Ahmadinejad mendapatkan dukungan dari Presiden Venezuela Hugo Chavez. ”Venezuela menyatakan penentangan terhadap kampanye fitnah yang mengerikan dan tidak berdasar yang berasal dari pihak luar,” sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela.

Venezuela juga mengecam aksi intervensi atas urusan dalam negeri Iran dan menuntut segera dihentikannya upaya-upaya mengintimidasi dan menggoyang stabilitas Iran.

Penolakan dalam negeri

Akan tetapi, makin banyak pihak yang tidak suka dengan cara pemerintah menghadapi aksi protes kubu pendukung Mousavi. Selain suara keprihatinan dari sejumlah negara, dari dalam negeri pun mulai muncul penolakan.

Kelompok hak asasi manusia pimpinan penerima Hadiah Nobel Perdamaian asal Iran, Shirin Ebadi, memberikan dukungan kepada aksi protes kubu Mousavi. ”Pusat Pembela Hak Asasi Manusia dengan tegas menyerukan kepada pemerintah dan pejabat senior untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan institusi keamanan dan militer,” sebut pernyataan kelompok itu.

Ratusan warga Iran di Korea Selatan dan di beberapa kota di Eropa juga turun ke jalan untuk mendukung Mousavi. Kementerian luar negeri di Jerman, Perancis, dan Belanda memanggil duta besar Iran untuk negara mereka guna menyatakan keprihatinan. Demikian juga Iran yang memanggil sejumlah duta besar negara Eropa untuk menyatakan agar mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Iran.

Sementara itu di Paris, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyebut pemilu Iran sebagai kecurangan. Dia menyebut munculnya protes sebagai kegagalan Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada periode pertama pemerintahannya.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menolak untuk campur tangan dalam situasi politik di Iran. Dia hanya menyatakan akan meneruskan ”diplomasi tegas” kepada Iran apa pun hasil pemilunya. Obama juga mengatakan yakin bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei paham ada keprihatinan mendalam tentang pemilu di negaranya. (ap/afp/reuters/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com