Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Justru Senang Ahmadinejad Menang

Kompas.com - 16/06/2009, 07:51 WIB

TEHERAN,KOMPAS.com-Seorang pejabat Israel, akhir pekan lalu, mengakui ada konsensus di antara sejawatnya di Jerusalem bahwa kemenangan Mahmoud Ahmadijenad dalam pemilu Iran justru menguntungkan posisi (pemerintahan ekstrem kanan) Israel.

"Pandangan ekstrem dan seruannya bagi penghancuran Iran telah memaksa masyarakat internasional untuk menghadang program nuklir Iran," kata pejabat yang tak disebutkan namanya itu seperti dikutip The Australian.

Kemenangan tokoh moderat Mir Hossein Mousavi tak akan menghentikan program nuklir Iran sehinga hanya meninabobokan masyarakat internasional bahwa Iran sudah tidak mengancam lagi.

Ahmadinajad menjadi musuh utama Israel karena berulangkali menyeru penghapusan Israel dari peta dunia dan menyangkal "holocaust" (genosida terhadap etnis Yahudi pada Perang Dunia II). Dia juga menuduh Israal menghukum Palestina atas apa yang dilakukan Jerman terhadap Yahudi selama Perang Dunia II.

Ironisnya sikap keras Ahmadinejad ini memberi alasan kepada Israel untuk mengajak dunia guna terus menyudutkan dan mengucilkan Iran. Lebih dari itu, terpilihnya Ahmadinejad memberi keuntungan strategis bagi Israel karena kebijakan dan pernyataannya justru menjadi informasi berharga bagi Israel. "Tak ada seorang pun yang melayani program informasi (intelijen) Israel yang lebih baik darinya (Ahmadinejad)," tulis kolumnis Harian Ma'ariv, Ben Caspi.

Israel percaya yang menjadi penguasa riil di Iran adalah Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei dan sekelompok ulama senior Iran. "Dari sudut pandang operasional, tak ada perbedaan siapapun yang menang (di Iran). Tapi dari sudut pandang intelijen, Ahmadinejad adalah hal terbaik yang menguntungkan kita," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel yang mengkhususkan diri mempelajari Iran.

Pernyataan serupa disampaikan kepala editor di Radio Israel, Menashe Amir, yang menyatakan tidak ada perbedaan mendasar antara keempat kandidat dalam pilpres Iran. "Perbedaannya adalah pada gaya berbicaranya. Ahmadinejad blak-blakan, sementara yang lain menyembunyikan pemikiran mereka yang sebenarnya lewat kata-kata indah. Setidaknya omongan Ahmadinejad menunjukkan apa yang dipikirkannya. Saya sangat senang dia terpilih kembali," kata Amir.

Alasan lain yang membuat Israel berharap Ahmadinejad menang adalah bahwa kemenangannya akan membuat kaum muda Iran bangkit melawan kaum ulama yang adalah kekuatan nyata di balik Ahmadinejad. Gerakan kaum muda Iran ini bahkan dilihat Israel lebih hebat dibandingkan peristiwa tahun 1997 yang mengantarkan ulama reformis Mohammad Khatami naik ke singgasana kekuasaan.

Israel percaya jika Ahmadinejad dipilih lagi, apalagi jika dituduh telah berbuat curang, maka Iran akan bergejolak. Para pejabat pertahanan Israel mencatat peringatan seorang tokoh sentral di Garda Republik bahwa pasukannya bakal menghadapi "revolusi beludru" dari para pendukung Mousavi yang kekuatannya setara dengan demonstrasi jalanan yang meruntuhkan pemerintahan (komunis) Cekoslovakia pada 1989.

Israel juga khawatir, kemenangan Mousavi akan membuat AS berdamai dengan Iran dan mengizinkan Iran membangun reaktor-reaktor nuklir untuk tujuan damai seperti diisyaratkan Presiden Barack Obama dalam pidatonya di Kairo awal bulan ini. Keadaan ini sama sekali tak diinginkan Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com