Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Komentar atas Kemenangan Ahmadinejad

Kompas.com - 14/06/2009, 16:41 WIB

PARIS,KOMPAS.com-Negara-negara besar Barat termasuk Inggris dan AS menanggapi dengan hati-hati atas kemenangan Mahmoud Ahmadinejad dalam pemilihan presiden di Iran.

Menlu AS Hillary Clinton menyampaikan harapan hasil Pilpres itu akan mencerminkan keinginan pemilih.

"AS menahan diri untuk tidak mengomentari mengenai pemilihan di Iran. Kami dengan jelas mengharapkan bahwa hasilnya mencerminkan kehendak dan keinginan sejati rakyat Iran," kata Hillary seperti dilaporkan AFP.

Hillary mengemukakan hal itu seiring terjadinya demonstrasi yang dilakukan ribuan pendukung mantan perdana menteri Mir Hossein Mousavi  yang merupakan lawan utama Ahmadinejad. "AS mengawasi situasi yang berkembang di Iran," kata Hillary, menyusul tuduhan adanya ketidakberesan pemilihan tersebut.

Menlu Kanada Lawrence Cannon mengatakan Kanada sangat prihatin dengan laporan bahwa pemilihan itu tidak bebas dan adil. "Kami terganggu oleh laporan intimidasi, dari kantor calon oposisi, dari (tindakan) pasukan keamanan," katanya.

Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan mereka memperhatikan terpilihnya kembali (Ahmadinejad) dan juga "hasil Pemilu yang dipertengkarkan".

William Hague, jurubicara urusan luar negeri kubu oposisi utama  Inggris  mengatakan hasil itu merupakan "pukulan pada semua rakyat Iran yang mengharapkan perubahan dalam kepemimpinan, pembaruan di negara mereka dan hubungan yang lebih baik dengan dunia luar".

Ia mengatakan dirinya "secara khusus prihatin karena laporan-laporan bahwa hasil itu dicurangi...Jika ini benar-benar kasusnya, maka itu tanda tidak baik bagi harapan bahwa Iran siap untuk mengikuti jalan pembicaraan ketimbang penentangan dalam masalah program nuklirnya".

Di Moskow, ketua Komisi Urusan Internasional Duma (parlemen) Konstantin Kosachev mengatakan ia mengharapkan Ahamdinejad akan "menunjukkan lebih pengertian dan bijak terhadap masyarakat internasional pada masa jabatan keduanya".

Danny Ayalon, wakil menlu Israel berkomentar "hasil pemilihan itu menunjukkan, ancaman Iran akan semakin kuat." "Masyarakat internasional harus menghentkan program nuklir dan terorisme yang datang dari Iran," kata Ayalon.

Liga Arab mendesak Ahmadinejad untuk menggunakan pemilihannya kembali untuk memecahkan masalah nuklir dan membina perdamaian dan keamanan di Timur Tengah. "Kami mengharapkan untuk bekerjasama untuk mencapai keamanan regional melalui pembersihan Timur Tengah dari senjata pemusnah massal," kata Sekjen Liga Arab Amr Mussa, menurut kantor berita Mesir MENA.

Dewan Perlawanan Nasional Iran yang bermarkas di Paris, yang didirikan Juli 1981 di Teheran untuk menentang pemerintah Iran, menyesalkan hasil tersebut. Organisasi itu mengatakan hasil tersebut akan "menggandakan upaya untuk memperoleh senjata nuklir, meningkatkan ekspor terorisme dan fundamentalisme, menambah campur tangan di Irak dan hasutan konflik di kawasan itu.

Presiden Suriah Bashar al -Assad, dalam satu pesan, menekankan perlunya kedua negara itu bekerjasama untuk mencapai perdamaian yang kekal dan komprehensif di kawasan itu dan dunia, kantor berita SANA mengatakan.

Di Kabul, Menlu Rangin Dadfar Spanta mengatakan, "Keinginan Afghanistan adalah melihat Iran yang stabil dan membanggakan".

Presiden Venezuela Hugo Chavez telah menelpon Ahmadinejad untuk mengucapkan selamat padanya, mengatakan padanya kemenangan itu "mencerminkan perasaan dan komitmen rakyat Iran untuk membangun dunia baru".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com