Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Akan Memperbanyak Bom Nuklir

Kompas.com - 14/06/2009, 05:30 WIB

SEOUL,KOMPAS.com-Korea Utara bertekad membuat lebih banyak bom nuklir dan mulai memperkaya uranium untuk program senjata atom baru setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi atas uji coba nuklirnya.

Korut yang menyebut resolusi sanksi itu sebagai "produk keji" dukungan Amerika Serikat, menegaskan tidak akan memusnahkan senjata-senjata nuklirnya. Korut menganggap setiap usaha menghalangi senjata nuklirnya sebagai pernyataan perang.

Dewan Keamanan PBB yang beranggota 15 negara menyatakan dengan suara bulat pada Jumat akan memberlakukan sanksi-sanksi lebih keras atas Korut untuk melumpuhkan program rudal balistik dan nuklirnya. Namun, negara komunis itu, dalam pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negerinya seperti dilaporkan kantor berita KCNA, Sabtu (13/6), malah menyatakan semua plutonium baru akan dibuat senjata.

Sepertiga dari tangkai bahan bakar yang digunakan dari reaktor Yongbyon sejauh ini telah diproses kembali menjadi plutonium untuk senjata.

Pada tahun 2002, Korut membantah klaim AS bahwa pihaknya mengoperasikan program rahasia pengayaan uranium. Mereka hanya mengakui memproduksi plutonium. Reaktor-reaktor yang memproduksi plutonium ditutup berdasarkan kesepakatan enam negara pada 2007. Tapi Korut bertekad akan memulai kembali reaktor-reaktor tersebut setelah DK PBB pada April mengecam peluncuran roket berjelajah jauhnya. Dalam pernyataan kementerian itu disebutkan bahwa pihaknya siap menghadapi segala risiko atas isolasi dan blokade yang diberlakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com