Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Iran Antusias Ikuti Pilpres Paling Menarik

Kompas.com - 12/06/2009, 14:05 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Rakyat Iran mulai memberikan suara dalam pemilu presiden yang berlangsung dengan persaingan sangat ketat antarcalon hari ini, Jumat (12/6).

Presiden Mahmoud Ahmadinejad berupaya keras mempertahankan posisinya bersaing dengan mantan Perdana Menteri Mir Hossein Mousavi. Mohsen Razai dan Mehdi Karroubi juga berkompetisi dalam pemilu presiden ini.

Jika satu kandidat gagal meraih mayoritas 50 persen suara, akan dilangsungkan putaran kedua untuk dua peraih suara terbesar. Antusias rakyat Iran begitu tinggi dalam pilpres tahun ini. Televisi menyiarkan debat antarkandidat dan kampanye dihadiri oleh ribuan pendukung yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam penampilan terakhirnya di televisi, Ahmadinejad menuding pesaingnya berkonspirasi dengan Israel untuk merekayasa dokumen dan gambar guna mendiskreditkan dirinya. Pesaingnya memboikot kesempatan untuk tampil di televisi, setelah sebelumnya mereka tidak diberi waktu yang sama pada jam siaran.

Hasil pemilihan ini menjadi perhatian khusus kalangan luar Iran—di AS, Israel, dan ibukota Eropa—untuk mengetahui apakah mungkin akan terjadi pergeseran sikap negeri itu terhadap kalangan internasional.

Debat langsung di televisi memunculkan antusiasme di antara warga Iran. Analis BBC untuk urusan Iran Sadeq Saba mengatakan, sebagian besar warga Iran tampaknya mendukung kandidat yang moderat, Mir Hosssain Mousavi.

Namun, Presiden Ahmadinejad mendapat dukungan dari daerah miskin pedesaan dan perkotaan, sementara pesaingnya mendapat sokongan kuat dari kalangan kelas menengah dan kaum terpelajar di kota-kota. Perempuan Iran juga menunjukkan ketertarikan besar terhadap pemilihan ini dan tampaknya sebagian besar mereka akan memberikan suara untuk kandidat moderat yang telah menjanjikan lebih banyak kemerdekaan interaksi sosial.

Pemungutan suara di daerah yang dihuni warga dengan keyakinan minoritas juga dipandang penting karena biasanya mereka mendukung kandidat yang reformis.

Mousavi adalah seorang warga etnis Azeri dan diharapkan akan menangguk suara di provinsinya, sebagaimana juga Mahdi Karrubi di wilayah kelahirannya di provinsi Lorestan.

Iran diperintah dengan sistem yang dikenal dengan nama Velayat-e Faqih, atau "Pemerintahan oleh Dewan Juri Agung", yang saat ini dijabat oleh Ayatollah Ali Khamenei. Sistem ini diberlakukan dengan persetujuan dari mayoritas warga pada 1979 setelah revolusi Islam Iran menumbangkan pemerintahan otokrat Shah yang didukung barat.

Namun, konstitusi juga menyatakan bahwa rakyat adalah sumber kekuasaan dan Iran menyelenggarakan pemilu presiden dan anggota parlemen setiap empat tahun. Semua kandidat diusulkan oleh Dewan Pengawas yang konservatif, yang juga memiliki kuasa untuk memveto legislasi jika dianggap tidak sesuai dengan prinsip revolusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com