JAKARTA, KOMPAS.com - Satu delegasi beranggotakan tiga tokoh muslim muda Indonesia telah bertolak ke Australia untuk mengikuti program pertukaran dwipihak. "Program pertukaran bilateral dimaksudkan untuk mendorong saling pengertian dan kerjasama antartokoh muda di kedua negara," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer di Jakarta, Selasa (9/6).
Mereka akan berada di Australia selama dua pekan. Farmer berharap kunjungan tersebut akan memberi sumbangsih bagi pengertian yang lebih baik di Indonesia tentang peran penting yang dimainkan Islam di Australia kontemporer yang multi-budaya.
"Islam di Australia merupakan kisah yang dinamis dan berevolusi dengan sejarah yang kaya dan salah satu kebanggaan negeri kami," ujarnya. Farmer menyatakan bahwa saat ini jumlah umat Islam di Australia sebanyak 400 ribu yang berasal dari 120 negara termasuk masyarakat Indonesia yang tinggal di sana.
"Program pertukaran ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para tokoh muda masyarakat muslim Indonesia untuk membahas bersama rekan-rekan mereka di Australia dan sejumlah masalah penting menyentuh rakyat di kedua negara," kata dubes itu.
Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia didirikan oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia (AII) pada tahun 1989. Selama dua dasawarsa terakhir, AII telah memainkan peran unik dan vital dalam mengembangkan persahabatan dan pemahaman antara Australia dan Indonesia melalu proyek-proyek seni, musik, pendidikan, kepemudaan, masyarakat madani, antar-agama, media dan olahraga.