Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Luka-lukanya David

Kompas.com - 09/06/2009, 20:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Ahli forensik Indonesia menerjemahkan hasil laporan otopsi (autopsy report) jenasah David Hartanto, mahasiswa Indonesia yang meninggal di Kompleks Kampus NTU Singapura. Laporan itu dibuat Ahli forensik Singapura.

Terhadap kesimpulan laporan tersebut, ahli forensik Indonesia membuat opini kedua. "Saya setuju jika luka-luka tersebut tidak menyebabkan kematian sebagaimana dikatakan mereka (ahli forensik Singapura), tapi bisa saja David dipukuli dulu dan akhirnya dilemparkan," ungkap Ahli Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Djaja Surya Atmadja, Sp.F., Ph.D., SH., DFM saat Jumpa Pers Perkembangan Kasus David di Gedung Komnas HAM Jakarta, Selasa (9/6).

Senada dengan Djaya, ahli forensik lain juga dari FKUI dr. Evi Untoro (UNO) menyetujui luka-luka tersebut tidak menyebabkan kematian. "Memang tidak sebabkan kematian tapi kan luka-luka itu mengindikasikan ada perkelahian. Nah itu mestinya yang diselidiki," ungkap Evi, pada kesempatan yang sama.

Apa yang mereka katakan di atas dijelaskan melalui Analisis Visual dengan menggunakan alat peraga anatomi untuk menunjukkan posisi di mana saja luka David.

Apa yang disampaikan di bawah ini adalah hasil penerjemahan mereka selama satu minggu dari tanggal 16 Mei 2009. Analisis yang disampaikan secara bergiliran itu menunjukkan ada luka lecet sepanjang 2,5 sentimeter di kepala bagian kiri.

Di sepanjang dahi ada memar. Sedangkan di dagu, leher sebelah kiri, dan mata di sebelah kiri ada lecet. Pada bagian bibir kiri atas dan di bawah mata kiri terdapat luka terbuka. Selanjutnya luka lecet juga ada di bagian perut. Namun bagian yang terkena sangat banyak dan merata di bagian itu.

Pada paha kanan terdapat lecet geser. Di kaki kanan ada luka geser dan di paha kiri ada lecet kecil. "Yang mengejutkan tulang paha kanan berbentuk spiral seperti terkilir," ungkap Evi.

Bagian yang juga menarik perhatian adalah bagian tangan. Ada luka lecet geser dan luka terbuka di dua titik pada lengan kiri belakang. "Seperti luka akibat menangkis dari serangan benda tajam," ungkap Evi.

Yang lebih mengerikan adalah luka di tangan kanan. Pada bagian dekat nadi ada luka terbuka dalam sampai tendonnya terpotong, dengan tepi rata. "Artinya terkena benda tajam seperti pisau. Namun, ini tidak seperti luka bunuh diri, karena David sebagaimana menurut pengakuan Ayahnya tidak kidal," kata Evi.

Juga ada luka terbuka, lanjutnya, di telapak tangan kiri akibat pisau. Ternyata tidak hanya luka luar tapi juga ada luka dalam. Djaya menuturkan, di tubuh David terdapat patah tulang pada tulang dada dan beberapa tulang iga.

Kemudian ia melanjutkan bahwa jantung, liver, dan ginjal kiri David robek. Menurut Djaya penerjemahan mereka ini merupakan pendapat kedua (second opinion) setelah ahli forensik Singapura memberi kesimpulan yang mengarah pada indikasi David bunuh diri. "Second opinion ini bisa diteruskan ke pengadilan Singapura jika pemerintah mau ikut berperan di sini," pungkas Djaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com