Pernikahan Berhadiah Bibit Pohon Mangga dan Sukun

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernikahan Ade (24) dan Nur Aisyiah (20) bisa dibilang spesial. Ade dan Nur memperoleh kado spesial berupa bibit pohon mangga dan sukun.

"Enggak tahu, tadi dibagiin aja. Mungkin untuk ditanam di rumah. Tapi gimana ya? Orang rumahnya kagak ada halamannya," tutur Ade kepada Kompas.com.

Tidak hanya Ade dan Nur, sekitar 73 pasangan lainnya juga memperoleh kado spesial ini. Setiap pasangan memperoleh masing-masing satu bibit sukun dan mangga. Mereka adalah pasangan-pasangan yang menikah dalam acara nikah massal di Gedung Manggala Wanabakti, Selasa (9/6), yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Departemen Kehutanan.

Acara ini melibatkan 74 pasangan pengamen dan kaum miskin, bukan 82 pasangan seperti yang diberitakan sebelumnya. Penasihat Dharma Wanita Dephut Nurmala Dewi Kaban mengatakan, pemberian bibit sukun dan mangga ini merupakan bagian dari program One Man One Tree yang digalakkan Dephut dalam rangka menjaga lingkungan hidup secara jangka panjang.

"Jadi setiap pernikahan yang melapor akan diberikan satu pasang bibit," tutur istri Menhut MS Kaban ini.

Menurut asisten Nurmala, Syarief, setiap pasang bibit pohon yang diberikan memiliki filosofinya sendiri. Bibit pohon sukun identik dengan sayuran yang bisa dimasak. "Jadi itu untuk ibu-ibu. Nah, kalau buah mangga nantinya kan bisa dijual oleh bapak-bapak. Jadi itu untuk bapaknya," ujar Syarief.

Selain bibit pohon, pihak Dharma Wanita juga menyiapkan seperangkat alat shalat sebagai mas kawin.

Acara nikah massal ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Dharma Wanita Dephut. Peserta tertua berumur 55 tahun, sedangkan yang termuda berumur 20 tahun. Mereka berasal dari wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Sukabumi.