Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi 2 Negara dari Obama

Kompas.com - 05/06/2009, 22:51 WIB

WEIMAR, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama mengajak masyarakat internasional melipatgandakan upaya pemisahan negara Israel dan Palestina guna menyelesaikan konflik yang timbul dengan terbentuknya negara Yahudi itu pascaholokaus. Ajakan ini disampaikan Barack Obama setelah menyempatkan diri berkunjung ke sebuah kamp konsentrasi Perang Dunia II di Jerman.

"Waktunya saat ini bagi kita untuk bertindak guna mencapai perdamaian Timur Tengah," kata Obama yang didampingi oleh Kanselir Jerman Angela Merkel di Dresden. "AS tidak dapat memaksa terciptanya perdamaian dari berbagai pihak, tetapi AS setidaknya dapat menghadirkan suasana maupun lokasi guna memungkinkan dimulainya kembali perundingan damai," tambahnya.

Obama juga mengumumkan rencana mengirimkan utusan khusus George J Mitchell kembali ke Timur Tengah pekan depan untuk menindaklanjuti pidatonya di Kairo sehari setelah presiden AS itu menyerukan Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan damai. Baru saja menunaikan kunjungan di Arab Saudi dan Mesir, Obama menerangkan, negara-negara terkemuka regional dan seluruh dunia harus membantu mencapai perdamaian serta bertanggung jawab terhadap perdamaian Israel dan Palestina.

Sementara Merkel berjanji bekerja sama untuk mencapai tujuan perdamaian. Merkel menjelaskan, ia bersama Obama membahas kerangka waktu bagi proses perdamaian. "Dengan adanya pemerintah dan presiden AS yang baru, ada kesempatan unik untuk memulihkan proses perdamaian dan marilah kita turut menciptakan perdamaian itu," tegas Merkel.

Obama menerangkan, Israel harus patuh pada komitmen rancangan perdamaian yang disebut Road Map guna menghentikan pembangunan permukiman. "Saya mengakui masalah ini sulit dicapai pada tingkat politik Israel," kata Obama.

Obama juga mengimbau Palestina agar mengendalikan aksi kekerasan di wilayahnya. Obama menjelaskan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mencapai perkembangan dalam masalah itu tetapi upayanya itu belum cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com