Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof Chan Tuduh David Menikamnya dari Belakang

Kompas.com - 22/05/2009, 07:32 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Guru Besar Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof Chan Kap Luk, akhirnya memberi kesaksian kasus kematian mahasiswa Indonesia, David Hartanto Widjaja. Ia mengaku, David menusuk dirinya dari belakang dengan pisau sepanjang 18 cm.

Dalam kesaksian di pengadilan Singapura, Kamis (21/5), Chan Kap Luk mengungkapkan David seharusnya menemui dirinya sebagai dosen pembimbing pada 26 Februari 2009. Namun, pada saat itu David tidak muncul.

Kemudian Prof Chan mengubah jadwal pertemuan keesokan harinya. Meski pertemuan dijadwal ulang pukul 14.00 waktu setempat, David tetap tidak muncul. David tiba-tiba muncul di kantor Prof Chan pada 2 Maret pagi.

Pada waktu itu David mendiskusikan hasil akhir proyeknya. David menyerahkan thumb drive berisi pekerjaannya. Prof Chan mengalami kesulitan membuka program David di komputernya karena program itu ternyata kosong.

David bersikeras telah selesai mengerjakan pekerjaan dan menyimpan di thumb drive tersebut. Ketika sedang mencoba membuka lagi program David, Prof Chan mendengar suara David berubah menjadi gemetar.

Tiba-tiba Prof Chan merasa ada hembusan napas di belakangnya. Ketika menoleh ke belakang ia melihat David memegang pisau sepanjang 18 cm dan menikam dirinya. “Saya mencoba untuk menangkis serangan itu dengan tangan lalu terjatuh ke lantai. David mencoba menikam saya lagi namun saya berhasil untuk merebut pisau itu,” ujarnya.

Dalam perkelahian ini Prof Chan dapat mendorong David. Akibatnya, David menghantam lemari yang ada di kantornya. Chan berusaha lari dari kantornya, tetapi dihadang David. Ia berhasil mendorong David ke samping dan berlari ke kantor kelulusan siswa yang berjarak beberapa meter.

Setelah dibantu pekerja di NTU, Prof Chan baru menyadari punggungnya terkena senjata tajam. Ia sempat mendengar teriakan David yang menyalahkan dirinya sebagai pemicu peristiwa tersebut.

Prof Chan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Selanjutnya saya tidak mengetahui apa yang terjadi pada David. Saya mengetahui berita kematian David dari pemberitaan,” katanya.

Chan mengalami cedera pada urat daging telunjuk kanannya yang terputus ketika menangkis serangan David. Selain  itu menderita luka di bagian punggung. Pihak universitas memberikan cuti 20 hari agar Chan dapat memulihkan kesehatan.

Senjata tajam

Pada sidang pertama kasus kematian David, Selasa (19/5), pengadilan memanggil ahli patologi untuk memberikan keterangan terkait dengan luka-luka yang dialami David ketika tewas. David mengalami 36 luka, termasuk luka gores dan luka terpotong pada tangan, jari, dan kaki.

Selain itu, David juga mengalami pendarahan internal termasuk patah tulang ketika jatuh dari lantai empat kampus NTU 2 Maret lalu. Marian Wang, ahli patologi, memberikan gambaran luka yang diderita David akibat benda tajam. Sedangkan luka lain akibat jatuh dari tempat tinggi. (strait times/dri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com