Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Kelompok Desak untuk Masuk Eks Lokasi Perang

Kompas.com - 20/05/2009, 17:15 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com —- Sejumlah kelompok bantuan mendesak untuk minta akses masuk ke wilayah bekas pertempuran militer-Macan Tamil di Sri Lanka Utara guna mengecek kemungkinan adanya penduduk sipil yang terluka akibat peperangan. Sementara itu, hari Rabu (20/5) ini, ditetapkan sebagai hari libur untuk merayakan kemenangan atas pemberontak Macan Tamil.

Seperti diberitakan, Pemerintah Sri Lanka melarang keras jurnalis dan pekerja bantuan internasional memasuki wilayah perang. Palang Merah sebagai satu-satunya lembaga yang diizinkan masuk pun hanya secara periodik mengirimkan perahu untuk mendistribusikan bantuan pangan dan mengevakuasi penduduk sipil yang terluka.

Palang Merah sudah meminta akses masuk ke wilayah perang untuk membantu siapa pun yang masih berada di sana, tetapi pemerintah menyatakan itu tidak perlu. Demikian dikatakan Paul Castella, Kepala Komite Internasional Palang Merah Sri Lanka.

Pekan lalu, dokter-dokter pemerintah melaporkan ada sekitar 1.000 penduduk sipil terluka yang masih terjebak di rumah sakit darurat yang dibangun di wilayah konflik dan juga di sekitar rumah sakit. Mereka dalam kondisi memprihatinkan karena minimnya persediaan makanan dan tiadanya perawatan medis.

Juru bicara militer Brigjen Udaya Nanayakkara menyatakan, pihaknya telah mengevakuasi 60.000 penduduk sipil dari wilayah itu. Dia mengakui ada beberapa penduduk sipil ditemukan beberapa penduduk dalam keadaan terluka, tetapi tidak di dalam rumah sakit.

Sementara itu, Palang Merah menyatakan, 19 staf lokalnya hilang selama bertugas di wilayah konflik. "Mereka bersama penduduk di sana dan berperan aktif dalam membantu di bidang kesehatan. Tapi sekarang kami tidak tahu mereka di mana," kata Castella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com