Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tamil Akui Kekalahan

Kompas.com - 18/05/2009, 05:39 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com- Pemberontak Macan Tamil akhirnya menghentikan perjuangan melawan pemerintah Sri Lanka dan memutuskan untuk membungkam senjatanya. Demikian pernyataan yang disiarkan situs pro-pemberontak Tamilnet, Minggu (17/5).

"Perang ini telah mencapai akhir yang pahit," kata Kepala Hubungan Internasional Macan Tamil Selvarasa Pathmanathan, dalam pernyataan itu.

"Kami hanya memiliki satu pilihan terakhir -- menghilangkan alasan lemah terakhir musuh membunuhi orang-orang kami. Kami memutuskan membungkam senjata kami. Satu-satunya penyelesalan kami adalah hilangnya nyawa dan kami tidak bisa bertahan lebih lama lagi," katanya.

Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) telah lama berperang untuk mendirikan negara merdeka bagi minoritas Tamil di Sri Lanka yang memiliki penduduk mayoritas Sinhala. "Tidak ada yang bisa meragukan komitmen berani dan tiada akhir dari LTTE atas perjuangan ini, di mana kami dipercaya oleh rakyat kami. Tidak ada kekuatan yang bisa mencegah tujuan keadilan bagi rakyat kami," kata Pathmanathan.

"Kami berdiri dengan berani dan membungkam senjata kami. Kami tidak memiliki pilihan lain kecuali melanjutkan permohonan kami kepada masyarakat internasional agar menyelamatkan rakyat kami," katanya.

Pernyataan itu disampaikan ketika Kementerian Pertahanan Sri Lanka mengatakan bahwa semua warga sipil yang ditahan oleh Macan Tamil telah menyelamatkan diri dari zona perang, dan kini hanya tinggal sejumlah gerilyawan yang bertahan di daerah hutan seluas 2,4 kilometer persegi.

"Mereka sesungguhnya telah dikalahkan beberapa waktu lalu, namun mereka baru sekarang mengakui secara resmi kekalahan itu," kata jurubicara militer Brigjen Udaya Nanayakkara.

"Mereka berjuang bagi sebuah Eelam (negara terpisah) yang tidak pernah mereka menangi. Itu hanya buang-buang jiwa. Perang itu telah menimbulkan kematian dalam jumlah besar dan kehancuran selama bertahun-tahun. Akhirnya mereka sendiri menyadari bahwa itu semua telah berakhir," katanya.

Beberapa waktu terakhir ini Sri Lanka memang telah yakin bahwa mereka berada di ambang kemenangan perang atas LTTE setelah pertempuran 37 tahun dan menolak seruan-seruan internasional, termasuk negara-negara yang tergabung dalam G8 dan PBB, untuk menghentikan perang.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse telah beberapa kali mendesak pemberontak Macan Tamil menyerah untuk menghindari pembasmian total. Rajapakse, yang juga panglima tertinggi angkatan bersenjata, juga menolak seruan-seruan bagi gencatan senjata dan menekankan bahwa Macan Tamil harus meletakkan senjata dan mengizinkan warga sipil keluar dari daerah-daerah yang masih mereka kuasai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com