Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Berkumis Lebat itu Masih Misterius

Kompas.com - 17/05/2009, 13:42 WIB

KOLOMBO,KOMPAS.com-Ribuan tentara Sri Lanka menjelajahi pantai dan danau kecil di semenanjung Jaffna, Sri Lanka timur laut, Minggu (17/5). Mereka memeriksa wajah-wajah pemberontak yang tewas, memburu tempat-tempat persembunyian bawah tanah, di bawah permukaan hutan.

Pasukan itu mencari tanda-tanda keberadaan pemimpin pemberontak Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran. Sosok ini dikenal luas setelah membentuk organisasi gerilyawan bersenjata yang paling terkenal di dunia itu.

Tanpa tertangkapnya, dalam perang suku yang sengit di pulau itu tak bisa dikatakan ada kemenangan. Namun demikian, selama beberapa bulan  belum ada konfirmasi mengenai pria berkumis lebat, panglima perang bertubuh gemuk itu. Tokoh-tokoh senior pemberontak atau para anggota keluarga mereka yang ditangkap oleh militer tak pernah melihat Prabhakaran pada hari-hari konflik yang mematikan tersebut.

"Mereka mengatakan, dia masih ada, bahkan memimpin perang. Tapi kami tak pernah menemui siapapun, bukan hanya seorang, yang sebenarnya mengetahui dirinya," kata seorang perwira pertahanan  Sri Lanka kepada AFP yang minta tak disebut namanya.

Dengan sedikitnya data-data intelijen, spekulasi mengenai dirinya menyebar dalam desas-desus. Sumber-sumber pertahanan mengatakan Jumat malam, gumpalan api yang besar tampak di dalam hutan, di mana militer Pemberontak Macan Tamil Eelam (LTTE) bertahan di tempatnya yang terakhir.

Teori yang muncul di sekitar Kolombo, Prabhakaran telah melarikan diri dengan kapal, dan memutuskan untuk meledakkan diri bersama dengan letnan-letnan terkemukanya, untuk memastikan bahwa mayatnya tidak pernah ditemukan.

Sabtu lalu, kementerian pertahanan mengatakan, bahwa para pemberontak mengenakan kapsul-kapsul cyanida di sekitar lehernya, yang diduga untuk persiapan ’bunuh diri massal’ jika sudah merasa tak bisa bertahan.

Namun demikian, ada dugaan bahwa Prabhakaran mungkin masih hidup dan masih berada di pulau itu, bersembunyi, atau mungkin juga sudah melarikan diri. Prabhakaran dan pengikutnya, telah hidup di bawah tanah sejak 1972, ketika dia memulai perang berdarah untuk memperjuangkan pembentukan negara terpisah untuk suku minoritas Tamil.

Tetapi para perwira pertahanan ada yang mengatakan, Prabhakaran mungkin adalah tokoh sinting yang bengis, termasuk dalam menggunakan dua orang kembaran. Dengan demikian, jika dia ditemukan, dia perlu menjalani tes DNA untuk meyakinkan bahwa dia adalah benar-benar orangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com