Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerilyawan Tamil Tembaki Warga Sipil

Kompas.com - 15/05/2009, 06:18 WIB

COLOMBO, KOMPAS.com - Ribuan warga sipil meninggalkan zona perang di Sri Lanka timur laut dan sedikitnya empat orang tewas dalam pengungsian itu. Lebih dari 2.000 orang menyeberang ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah Kamis (14/5) dan 2.000 orang lagi sedang menunggu untuk keluar dari daerah kecil yang masih dikuasai pemberontak.
       
"Sedikitnya empat orang tewas dan 14 lain cedera ketika mereka melarikan diri dan ditembaki oleh pemberontak Macan Tamil," kata Brigjen Udaya Nanayakkara. Sekitar 6.000 orang berada di wilayah perairan atau menyeberang dengan aman.
       
Mereka berusaha menyelamatkan diri tetapi gerilyawan Tamil menembaki mereka, ke atas kepala dan ke arah mereka. Militer Sri Lanka yang telah menyelamatkan beberapa dari mereka khawatir atas nasib penduduk sipil lain yang belum menyeberang.

Dewan Keamanan PBB dan Presiden AS Barack Obama hari Rabu mendesak Macan Tamil menyerah dan membebaskan puluhan ribu warga sipil yang mereka tahan, dan meminta militer menghentikan pemboman dan mengendalikan diri dari penggunaan senjata berat.  Sri Lanka, Kamis (14/5), mengenyampingkan lagi gencatan senjata dan menekankan bahwa pasukannya hanya menggunakan senjata ringan sambil berusaha membebaskan warga sipil.
       
Macan Tamil, yang termasuk dalam daftar teroris di India, AS, Kanada dan Uni Eropa, telah bersumpah tidak akan menyerah dalam perjuangan mereka untuk mendirikan sebuah negara terpisah bagi minoritas Tamil Sri Lanka. Pemerintah Sri Lanka yakin bahwa mereka berada di ambang kemenangan perang atas Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) setelah terlibat pertempuran 37 tahun.

Sri Lanka menolak seruan internasional, termasuk negara-negara yang tergabung dalam G8 dan PBB, untuk menghentikan perang. Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse telah beberapa kali mendesak pemberontak Macan Tamil menyerah untuk menghindari pembasmian total terhadap gerilyawan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com