Bernanke: Pertumbuhan Terlihat pada 2009

WASHINGTON, KOMPAS.com — Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memberikan prediksi optimismenya pada Selasa (5/5) waktu setempat mengenai akhir dari resesi. Ia mempertegas prediksinya bahwa perekonomian akan mulai tumbuh kembali pada tahun ini meskipun gelindingan perekonomian masih lemah dan masih banyak pekerja yang akan dirumahkan.

Bernanke menyatakan hal itu pada Joint Economic Committee yang digelar bersama Kongres. Ia melihat sinyal harapan akan resesi yang segera berakhir. Indikator positif itu termasuk penjualan perumahan dan sejumlah peningkatan kredit untuk perbankan, bisnis, dan perseorangan.

"Kami terus mengharapkan aktivitas perekonomian akan beranjak dari titik dasarnya dan terus meningkat tahun ini," kata Bernanke.

Sebelumnya, Bernanke telah menyatakan bahwa resesi bisa berakhir tahun ini jika pemerintah mengatur stabilitas pasar keuangan. Saat ini ia bukan hanya mengharapkan resesi berakhir. Lebih dari itu, ia mengharapkan terjadinya pertumbuhan. Itu sebabnya, sistem perbankan harus terus stabil.

"Kondisi finansial yang mudah "kumat" bisa memengaruhi aktivitas perekonomian dan bisa menyebabkan pemulihan mendadak tertunda," kata Bernanke.

Dalam upaya pemulihan ini, kata Bernanke, aktivitas perekonomian kemungkinan masih berada di bawah normal. Ekonom bahkan memprediksikan perekonomian hanya tumbuh 2,5 persen.

Ia menghitung, lebih dari 5 juta orang telah dirumahkan dan pemecatan lain juga masih harus dihadapi dalam beberapa bulan ke depan. Tingkat pengangguran sudah berada di level 8,5 persen pada Maret. Ini adalah yang paling besar dalam seperempat abad.

Hingga akhir tahun beberapa ekonom percaya bahwa tingkat pengangguran bisa menyentuh 10 persen. Namun, Bernanke yakin bahwa tingkat pengangguran hanya merangsek tak lebih dari 9 persen.

"Bernanke menyampaikan sejumlah indikator bahwa segala sesuatu telah menjadi baik," kata Brian Bethune, Economist IHS Global Insight. Menurutnya, pada waktu yang bersamaan, Bernanke juga mengatakan bahwa kita akan keluar dari kondisi ini. "Bernanke juga memperingatkan bahwa kita jangan membuat kesalahan dengan tidak terlalu optimistis yang memungkinkan kita kehilangan momen di tengah upaya menstabilkan sistem finansial," tuturnya. (Femi Adi Soempeno/Kontan)