Flu Babi Terus Meluas di AS dan Eropa

MEXICO, KOMPAS.com — Epidemi flu babi terus meluas di AS, Eropa, Amerika Latin, dan Kanada. Kenyataan ini mengemuka saat Meksiko yang menjadi wilayah asal penyebaran flu babi mengumumkan akan segera mengoperasikan kembali sejumlah kantor dan sekolah yang sempat ditutup selama beberapa hari.  

Virus ini meluas hingga ke Kolombia, wilayah di Amerika Selatan yang pertama kali terjangkit flu babi. Semakin banyak kasus serupa dilaporkan di Eropa dan Amerika Utara dengan jumlah pengidapnya yang mencapai 1.000 orang di seluruh dunia.

Dr Richard Besser, pejabat Ketua Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, menjelaskan, flu babi menyebar dengan mudahnya seperti flu yang ditemukan pada musim dingin. "Kabar baiknya adalah flu babi tidak berdampak sebahaya kasus flu ekstrim pada masa lalu. Namun, bukan berarti ancaman bahaya flu babi telah berlalu," kata Richard Besser.

Kasus flu babi saat ini telah mencapai 245 di 35 negara bagian AS. Jumlah kasus ini masih berada pada angka 160 pada Sabtu (2/5).  

Presiden Meksiko Felipe Calderon menjelaskan, kampanye agresif untuk menangkal penyebaran flu babi telah membuahkan hasil di Meksiko. "Kami telah berhasil menekan atau setidaknya memperlambat penyebaran flu babi," kata Calderon dalam sebuah wawancara televisi.  

Menteri Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova menjelaskan, virus H1N1 telah menewaskan 22 orang di Meksiko per 29 April. Cordova menambahkan, virus ini setidaknya telah diderita oleh 568 orang di Meksiko. Penyebaran flu ini terbilang lamban setelah diberlakukan penutupan massal sekolah, teater, dan perkantoran di Meksiko.