Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Mesir Melawan Pembantaian Babi

Kompas.com - 04/05/2009, 01:08 WIB

KAIRO,KOMPAS.com-Polisi dilaporkan terlibat bentrok dengan para peternak babi yang mencoba menghalangi hewan ternak mereka disita untuk dimusnahkan, Minggu (3/5).

Pemerintah Mesir melancarkan pemusnahan massal babi dalam tindakan yang dinyatakan sebagai tindakan kehati-hatian untuk mencegah flu babi.

Para pakar kesehatan PBB mengecam langkah Mesir itu sebagai tindakan yang tidak perlu dan keliru. Jenis virus flu babi baru belum dipastikan ditemukan pada babi, dan tidak ada tanda virus itu muncul di Mesir.

Para peternak babi Mesir, yang penganut Kristen, mengeluhkan sumber nafkah mereka diambil, dan mereka menuntut diberi pekerjaan dan kompensasi.

Di Meksiko, tempat pertama flu babi mulai menjalar, pemerintah menyatakan, masalah ini mungkin mencapai titik stabil. Menteri Kesehatan Jose Angel Cordova mengatakan, negara itu mencatat jumlah kasus menurun setiap hari. Di seluruh dunia, 700 orang diketahui terjangkit virus flu babi. Penularan dari manusia ke manusia telah dikukuhkan di enam negara.

Sementara itu, sekitar 400 orang kini dikarantina di China, setelah kedatangan seorang pria Meksiko yang terjangkit flu babi di Hongkong. Ini merupakan kasus pertama virus flu babi yang dikukuhkan di Asia.

Lebih dari 250 tamu dan staf di hotel tempat pria itu menginap sedang menjalani isolasi selama satu pekan. Pria tersebut terbang melalui Shanghai, dan lebih 100 penumpang dan awak dikarantina di sana dan di Beijing. Sebanyak 30 penumpang juga ditahan di Provinsi Guangdong.

Meksiko menyatakan China melakukan diskriminasi terhadap warganya yang tidak ikut dalam penerbangan yang sama, dan duta besar China telah dipanggil untuk menjelaskan kebijakan negaranya.

Dalam perkembangan lain, Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak negara mitra dagang mereka agar tidak membiarkan berjangkitnya flu babi mempengaruhi perdagangan internasional.

Seruan itu dikeluarkan oleh para menteri NAFTA, sementara peternakan babi di Provinsi Alberta, Kanada melaporkan sekelompok babi telah di karantina di sana setelah tertular virus H-1-N-1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com