Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris dan Perancis Diminta Menjadi Mediator Perdamaian

Kompas.com - 03/05/2009, 13:41 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Pemberontak Macan Tamil Sri Lanka yang terkepung, Minggu (3/5), mengimbau Inggris dan Prancis menengahi satu gencatan senjata untuk menghentikan serangan militer pemerintah yang mengancam akan menyapu bersih gerilyawan-gerilyawan itu.

Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) mengirim sepucuk surat kepada menlu Inggris dan Prancis yang mengunjungi Sri Lanka pekan lalu. Mereka menginginkan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun itu.

"Kami siap ikut serta dalam proses untuk mewujudkan gencatan senjata dan berunding bagi satu penyelesaian yang kekal konflik itu," kata pemberontak Macan Tamil dalam surat itu yang juga dikirim melalui e-mail ke organisasi-organisasi media.

Pemberontak mengusulkan gencatan senjata itu pada Minggu lalu, tetapi Pemerintah Sri Lanka segera menolak dan berikrar akan terus melakukan serangan sampai kelompok gerilyawan separatis itu kalah total.

Menlu Inggris David Miliband dan sejawat Prancisnya Bernard Kouchner meninggalkan Sri Lanka, Kamis, setelah mendesak Pemerintah Kolombo menghentikan serangan dan memberikan akses ke zona konflik.

Satu utusan yang dikirim Jepang, yang adalah donor bantuan utama luar negeri, merampungkan kunjungan tiga hari, Sabtu, dengan menyerukan agar para warga sipil yang terperangkap dalam perang itu dilindungi.

Yasushi Akashi meminta para gerilyawan Macan Tamil yang masih ada, yang terkepung di pesisir timur laut, mengizinkan puluhan ribu warga sipil yang terperangkap keluar dari daerah konflik itu.

Utusan Jepang itu juga meminta pemerintah memperbaiki kondisi bagi lebih dari 100.000 warga sipil Tamil yang berada di kamp-kamp yang dikelola pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com