Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Babi dan Turunannya Harus Dihentikan Sementara

Kompas.com - 30/04/2009, 20:56 WIB

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Pemerintah melarang impor babi, daging babi, dan turunannya ke Indonesia, untuk sementara waktu. Upaya tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar wabah flu babi tidak masuk ke Indonesia. Pasalnya saat ini, virus flu babi sudah menjadi isu pandemik.

Demikian disampaikan Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Elka Pangestu, usai membuka Pekan Batik Internasional (PBI) di Kota Pekalongan, Kamis (30/1). Menurut dia, sesuai rapat kabinet, pemerintah memutuskan untuk melarang sementara impor babi, daging babi dan turunannya. Peraturan menteri mengenai larangan tersebut sudah ditandatangani Kamis pagi.

Mari mengatakan, larangan impor tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyarakat di dalam negeri, dari wabah flu babi. Ini impor yang dilarang, yang di dalam negeri intinya melindungi dalam negeri dari wabah. "Karena dalam negeri belum melihat ada wabah, ya harus amankan dari wabah masuk," ujarnya.

Selain mencegah masuknya wabah dari luar negeri ke dalam negeri, upaya pengamanan di dalam negeri juga harus dilakukan dengan mengecek dan mengawasi peternakan babi yang ada. Hal tersebut untuk menjamin bahwa di Indonesia juga tidak terdapat wabah flu babi.

Menurut dia, larangan impor babi dan turunannya dilakukan karena isu flu babi lebih besar daripada isu perdagangan. Isu tersebut telah menjadi isu pandemik, karena WHO juga sudah menyatakannya sebagai pandemik fase kelima. "Masalah utamanya, flunya menyebar dari manusia ke manusia, jadi ini harus bener-bener dicegah penyebarannya. Itu dulu yang harus dilakukan," katanya.

Sementara itu, sejumlah pemerintah daerah, di antaranya Pemkab Brebes dan Pemkot Tegal juga mulai mengintensifkan pengawasan terhadap perdagangan babi dan daging babi. Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, Jhoni Murahman mengatakan, pengawasan dilakukan di Pos Pengawasan Lalu Lintas Ternak Tanjung, Brebes dan di lokasi peternakan.

Hal tersebut di antaranya dengan memberikan masker kepada pemilik dan pegawai kandang, yang berhubungan langsung dengan ternak babi. Selain itu, dinas peternakan juga memberikan bantuan disinfektan, untuk disemprotkan ke kandang setiap satu pekan sekali.

Sementara di Kota Tegal, pemerintah melakukan inspeksi kepada pedagang daging babi, setiap hari. Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tegal, Chairul Huda mengatakan, inspeksi dilaksanakan di tempat perdagangan dan pemotongan babi. Selain itu, pemerint ah juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mengenai ciri-ciri daging babi yang sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com