BANYUMAS, KOMPAS.com - Para peternak babi di wilayah Banyumas mulai resah dengan gencarnya pemberitaan penularan virus flu babi. Mereka khawatir omzet penjualannya bakal turun.
Heri, peternak Babi di Kemutug Lor, Baturraden, Banyuma s, mengatakan, sejak berita soal virus flu babi gencar, pembeli banyak yang menanyakan hal itu. Meskipun belum terpengaruh belum ada pembeli yang membatalkan pembeliannya, dia khawatir apabila kasus flu babi nantinya ditemukan di Indonesia, penjualan babinya bakal terpengaruh.
"Saya sendiri tak menyalahkan pemberitaan, karena memang harus waspada. Tapi, mau tidak mau seperti itu pasti terpengaruh. Orang kan jadi takut dengan babi," kata dia.
Satu-satunya jalan yang bisa dilakukannya kini adalah meningkatkan kebersihan kandang dan menyemprot kandang dengan disinfektan.
Seperti kebanyakan peternak babi di Banyumas, Heri mendatangkan babinya dari Yogyakarta. Setelah dipelihara di peternakan, babi-babi itu lalu dijual ke berbagai wilayah. Selain untuk pasar lokal, babi itu juga dipasarkan ke kota-kota besar.
Dinas Peternakan Banyumas, Kamis, keliling memantau sejumlah peternakan babi di wilayahnya. Mereka juga menyosialisasikan peningkatan biosecurity kepada para peternak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakan Banyumas, Senthot Sasmito Eko mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sterilisasi kandang-kandang babi. Meskipun belum ada kasus penularan virus flu babi, upaya pencegahan dini tetap perlu dilakukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.