Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Babi di Banyumas Mulai Resah

Kompas.com - 30/04/2009, 20:50 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Para peternak babi di wilayah Banyumas mulai resah dengan gencarnya pemberitaan penularan virus flu babi. Mereka khawatir omzet penjualannya bakal turun.

Heri, peternak Babi di Kemutug Lor, Baturraden, Banyuma s, mengatakan, sejak berita soal virus flu babi gencar, pembeli banyak yang menanyakan hal itu. Meskipun belum terpengaruh belum ada pembeli yang membatalkan pembeliannya, dia khawatir apabila kasus flu babi nantinya ditemukan di Indonesia, penjualan babinya bakal terpengaruh.

"Saya sendiri tak menyalahkan pemberitaan, karena memang harus waspada. Tapi, mau tidak mau seperti itu pasti terpengaruh. Orang kan jadi takut dengan babi," kata dia.

Satu-satunya jalan yang bisa dilakukannya kini adalah meningkatkan kebersihan kandang dan menyemprot kandang dengan disinfektan.

Seperti kebanyakan peternak babi di Banyumas, Heri mendatangkan babinya dari Yogyakarta. Setelah dipelihara di peternakan, babi-babi itu lalu dijual ke berbagai wilayah. Selain untuk pasar lokal, babi itu juga dipasarkan ke kota-kota besar.

Dinas Peternakan Banyumas, Kamis, keliling memantau sejumlah peternakan babi di wilayahnya. Mereka juga menyosialisasikan peningkatan biosecurity kepada para peternak.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakan Banyumas, Senthot Sasmito Eko mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sterilisasi kandang-kandang babi. Meskipun belum ada kasus penularan virus flu babi, upaya pencegahan dini tetap perlu dilakukan. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com