Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Keluarkan "Travel Warning" ke Meksiko

Kompas.com - 30/04/2009, 15:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman pandemi flu babi H1N1 sebagai respons terhadap pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa saat ini wabah flu babi telah meningkat dari fase empat menjadi fase lima. Selain mengimplementasikan rencana kesiapsiagaan pandemi, pemerintah juga mengeluarkan travel warning ke Meksiko yang tengah terjangkit wabah virus itu.

Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI) Bayu Krisnamurthi, Kamis (30/4), dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta.

Kemarin pagi, Direktur Jenderal WHO Margaret Chan menyatakan, level kewaspadaan pandemi influenza meningkat dari fase empat menjadi fase lima berdasarkan data-data penyebaran virus flu babi yang ada dan menindaklanjuti konsultasi dengan para pakar. Karena itu, negara-negara di dunia sebaiknya sesegera mungkin mengaktifkan rencana kesiapsiagaan menghadapi pandemi mereka.

Pada tahap ini, tindakan yang efektif dan mendasar termasuk meningkatkan surveilans aktif, deteksi secara dini dan penanganan kasus, serta pengendalian infeksi di semua fasilitas kesehatan. Mengutip kantor berita Reuters, jumlah kasus terduga flu babi sebanyak 2.848 penderita, dan jumlah kasus konfirmasi atau positif terinfeksi virus itu mencapai 183 orang. Adapun jumlah penderita yang meninggal 160 orang.

Menanggapi perubahan status yang diterbitkan WHO, Pemerintah Indonesia mendeklarasikan bahwa Indonesia siap mengimplementasikan rencana kesiapsiagaan dan tanggap pandemik. "Masyarakat jangan panik, tetapi tetap perlu waspada dan selalu terinformasikan tentang cara penanggulangan dan pencegahan flu babi," kata Bayu menambahkan.

"Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan travel warning atau larangan bepergian ke Meksiko, dan menerbitkan travel advisory ke negara-negara di mana ditemukan kasus konfirmasi infeksi flu babi pada manusia," ujar Bayu. Pemerintah Indonesia juga menyerukan kepada masyarakat untuk mulai mempraktikkan etiket bagi penderita influenza agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Perilaku hidup bersih perlu dijalankan dengan baik, dan mencegah penularan influenza ke orang lain. "Jadi, penderita influenza sebaiknya menutup mulut dan hidung dengan masker, mencuci tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan dibilas air bersih, menghindari kontak dengan pasien flu. Seseorang yang menderita flu dianjurkan tetap berada di rumah dan beristirahat. Segera pergi ke dokter jika mengalami flu berat selama 2-3 hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com