Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Peredaran Daging Babi Diperketat

Kompas.com - 29/04/2009, 20:29 WIB

TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tegal memperketat pengawasan peredaran daging babi di wilayah tersebut, menyusul munculnya virus flu babi pada sejumlah negara. Pengawasan dilakukan karena di wilayah tersebut terdapat tempat pemotongan babi dan pedagang daging babi.

Pengawasan di antaranya dalam bentuk inspeksi mendadak, seperti dilakukan oleh petugas Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal kepada pedagang daging babi di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Rabu (29/4).

Petugas pelaksana inspeksi dari Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal, Liza Atikah mengatakan, pantauan dilaksanakan pada dua pedagang daging babi yang ada di Kota Tegal. Pantauan meliputi tekstur dan kondisi daging.

Menurut dia, selain penjualan daging, di wilayah Kota Tegal juga terdapat tempat pemotongan babi. Rata-rata setiap hari, satu ekor babi dipotong untuk dipasarkan ke masyarakat, melalui kedua pedagang tersebut.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tegal, Chairul Huda mengatakan, inspeksi terhadap pedagang daging babi akan dilaksanakan setiap hari. Selain itu, inspeksi juga dilaksanakan di tempat pemotongan babi. "Semua dilakukan mulai hari ini," ujarnya.

Dampak dari munculnya virus flu babi, pedagang daging babi di Tegal mengeluhkan penurunan penjualan. Bahkan satu di antara dua pedagang tutup.

Suhartono (67), pedagang daging babi di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal mengatakan, penurunan penjualan mencapai sekitar 40 persen. Saat ini, ia hanya mampu menjual sekitar 40 hingga 60 kilogram daging babi per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com