Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babi, "Tempat Koalisi" Gen Virus Flu

Kompas.com - 29/04/2009, 05:21 WIB

KOMPAS.com - Setelah lama kita tidak mendengar kasus flu burung, kita dikejutkan dengan munculnya flu babi di Meksiko. Sejak Maret lalu dilaporkan sudah 103 orang meninggal dunia.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan telah memperingatkan potensi pandemi itu. Mobilitas orang dan produk pertanian secara internasional sangat mungkin menyebabkan perpindahan virus yang menjadi penyebab flu itu.

Para peneliti berjuang keras untuk mengetahui karakter virus yang menyerang itu. Secara umum, babi merupakan tempat bertemunya berbagai jenis virus, baik yang menyerang babi itu sendiri, unggas, maupun manusia.

”Meminjam istilah politik, di dalam tubuh babi memungkinkan terjadinya koalisi sempurna di antara virus flu. Di dalam tubuh babi, koalisi di antara berbagai jenis virus terjadi. Hasilnya akan memunculkan virus baru yang mengandung material para pendukungnya dengan sifat yang baru pula,” kata peneliti dari Pusat Penyakit Tropis dan juga dosen Universitas Airlangga, CA Nidom.

Tubuh babi merupakan wahana pencampur (mixing vessel) alias tempat koalisi berbagai jenis virus itu. Di dalam tubuh babi virus flu dengan berbagai tipe dan subtipe itu bisa bercampur dan menghasilkan ”anak” virus dengan karakter yang baru.

Nidom menjelaskan, hingga saat ini memang hanya di tubuh babi proses pencampuran material genetik virus flu burung mudah terjadi. Hewan ini memiliki perangkat biologis yang memungkinkan pencampuran material genetik virus itu. Ia sendiri meneliti kemungkinan proses itu terjadi pada hewan mamalia lain, seperti kucing dan anjing. Namun, sampai sekarang ia belum menemukan proses itu terjadi di kedua hewan itu.

Mereplikasi

Pencampuran material genetik bermula ketika virus itu masuk ke tubuh babi. Virus flu manusia dan virus flu babi masuk ke sel epitel babi melalui reseptor alfa 2,6 sialic acid, sedangkan virus flu unggas masuk ke reseptor alfa 2,3 sialic acid. Babi memiliki kedua reseptor itu.

Di dalam sel babi virus ini mereplikasi. Pada saat virus-virus itu mereplikasi, di antara virus-virus itu bisa terjadi pertukaran material genetik atau yang dikenal dengan istilah antigenic drift. Masing-masing virus memiliki material genetik berupa delapan fragmen. Delapan fragmen itu adalah HA, NA, PA, PB1, PB2, M, NP, dan NS. Fragmen-fragmen itu bisa tertukar hingga terbentuk ”anak” virus dengan sifat yang berbeda.

Dalam kasus flu babi Meksiko, penataan ulang itu menghasilkan virus dengan struktur luar sama dengan ”induknya”, yaitu virus flu babi (karena itu virus ini tetap disebut subtipe H1N1), tetapi material di dalamnya berasal dari fragmen virus flu manusia dan flu unggas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com