Pertama, Warga AS Masuk Daftar Teroris FBI

WASHINGTON,KOMPAS.com-Untuk pertama kalinya, seorang warga Amerika Serikat dimasukkan dalam daftar tersangka teroris paling dicari oleh Biro Investigasi Federal atau FBI.

Daniel Andreas San Diego (31), seorang spesialis komputer dari Berkeley, California, dicari sebagai tersangka pengeboman dua perusahaan di California tahun 2003.

Seorang pejabat FBI yang tidak disebutkan namanya mengatakan, daftar terbaru itu diumumkan hari Selasa (21/4). Juru bicara FBI, Richard Kolko, menolak berkomentar mengenai pengumuman tersebut.

Daniel berada pada urutan ke-24 dalam daftar tersebut. Dia juga satu-satunya warga AS yang menjadi tersangka teroris.

Sebuah surat perintah penangkapan atas San Diego dikeluarkan setelah pengeboman tahun 2003 di California utara. Bom itu meledakkan kantor Chiron Corp, sebuah perusahaan bioteknologi, dan Shaklee Corp, perusahaan gizi dan kosmetik.

Ledakan itu menimbulkan kerusakan ringan dan tidak menyebabkan korban jiwa. Sebuah kelompok yang menyebut dirinya ”Sel Revolusioner” mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu. Kepada para pendukungnya, kelompok itu menyatakan bahwa kedua perusahaan itu dijadikan sasaran serangan bom karena keterkaitan mereka dengan perusahaan penelitian yang melakukan eksperimen obat dan bahan kimia pada binatang.

Pejabat FBI telah menawarkan hadiah 250.000 dollar AS (Rp 2,6 miliar) untuk informasi yang bisa menuntun pada penangkapan San Diego. Pada Februari lalu, FBI mengumumkan bahwa San Diego mungkin hidup di Kosta Rika dan kemungkinan bekerja dengan orang Amerika atau orang-orang yang bisa berbahasa Inggris di komunitas Amerika Tengah.

Otoritas menggambarkan San Diego sebagai aktivis hak-hak binatang, vegetarian ketat, dan memiliki pistol kaliber 9 milimeter. Dia memiliki tato tulisan berbunyi ”Hanya perlu sebuah percikan”. Di perutnya, terdapat gambar bangunan hancur dan terbakar.

Ada seorang warga AS lainnya yang sudah ada dalam daftar tersangka teroris paling dicari FBI. Ia bernama Adam Yahiye Gadahn. Dia besar di California, tetapi pindah ke Pakistan dan bekerja sebagai penerjemah dan konsultan bagi kelompok Al Qaeda. Dia diburu karena aktivitas tersebut.

Pemimpin kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden, masih berada dalam daftar tersangka teroris paling dicari. Dia juga berada dalam daftar ”10 Orang Paling Dicari”. (ap/fro)