Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmadinejad Jamin Keadilan bagi Wartawan AS

Kompas.com - 20/04/2009, 05:25 WIB

TEHERAN,KOMPAS.com-Kantor berita di Iran, IRNA, Minggu (19/4), melaporkan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meminta jaminan dari pihak pengadilan bahwa wartawan dengan dua kewarganegaraan, AS dan Iran, Roxana Saberi (31), akan mendapat haknya untuk membela diri.

Saberi didakwa menjadi mata-mata AS. Karena tuduhan itu, ia harus mendekam di penjara selama delapan tahun. Tim pengacara Saberi menyatakan Saberi akan mengajukan permohonan banding.

IRNA melaporkan, permintaan Ahmadinejad itu tertuang dalam surat yang dikirimkan Ketua Staf Presiden Ahmadinejad, Abdolreza Sheikholeslami, kepada Ketua Tim Penuntut Saeed Mortazavi, satu hari setelah Saberi didakwa bersalah dan harus menjalani hukuman penjara 8 tahun.

”Presiden meminta proses hukum terhadap nama-nama orang terkait dilakukan atas dasar asas keadilan. Agar dipastikan terdakwa diberikan hak-hak hukum untuk membela diri dan menikmati kebebasannya. Jangan sampai itu dilanggar,” sebut surat itu.

Sebelumnya, ayah Saberi, Reza Saberi, menyatakan, putrinya tidak diizinkan membela diri saat sidang berlangsung selama satu hari, pekan lalu. Proses sidang berlangsung tertutup. Reza juga menyatakan putrinya dibohongi ”pihak-pihak tertentu” agar membuat pernyataan memberatkan.

Jika Saberi mau mengaku, ”pihak-pihak tertentu” itu janji akan membebaskannya dari segala dakwaan. Saberi ditangkap akhir Januari lalu karena dituduh bekerja tanpa surat tugas media. Tak hanya itu. Saberi juga pernah terbukti bersalah membawa minuman beralkohol. Dan, awal April, seorang hakim Iran malah menuding Saberi mata-mata AS.

Saberi telah tinggal di Iran sejak enam tahun lalu, menjadi wartawan lepas beberapa media massa, seperti National Public Radio, Fox News, dan the British Broadcasting Corp (BBC).

AS kecewa

Di tengah-tengah upaya memperbaiki hubungan dengan Iran, Presiden AS Barack Obama menyatakan kecewa pada keputusan Iran menghukum Saberi 8 tahun penjara. ”Presiden Obama sangat kecewa mendengar kabar ini. Pikiran dan doanya menyertai Saberi dan keluarganya,” kata juru bicara Obama, Robert Gibbs.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Wood, pekan lalu menegaskan, tuduhan Saberi menjadi mata-mata AS itu dinilai tidak berdasar dan tanpa bukti. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com