Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Lakukan Spionase, Jurnalis AS Dihukum di Iran

Kompas.com - 19/04/2009, 11:28 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Roxana Saberi (31), jurnalis kelahiran Iran, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan spionase untuk Amerika Serikat oleh sebuah pengadilan di Teheran. Awalnya, jurnalis yang berkewarganegaraan Iran dan AS tersebut ditangkap bulan Januari lalu karena melakukan aktivitas pers tanpa surat izin dari Teheran.   

Namun, awal bulan ini, seorang majelis hakim mengembangkan tuntutan tersebut dan menghukumnya karena melakukan spionase. Hakim investigatif tersebut mengatakan, Roxana telah menyerahkan informasi rahasia Iran kepada sebuah badan intelijen AS.   

Iran untuk pertama kalinya menghukum jurnalis AS melakukan spionase, tindak pidana dengan hukuman maksimal; hukuman pidana mati. Sebelumnya, pemerintah negara tersebut menangkap sejumlah jurnalis AS kelahiran Iran dalam beberapa tahun terakhir dengan tuduhan berniat menggulingkan pemerintahan Islami melalui revolusi lunak atau soft revolution. Namun mereka tidak dimejahijaukan dan pada akhirnya dibebaskan.   

Roxana, yang mengenakan kerudung, telah menetap di Iran selama enam tahun, dan bekerja sebagai reporter lepas untuk beberapa kantor berita, seperti National Public Radio (NPR) dan British Broadcasting Corp (BBC) dan media Islamic Republic.  

Sementara itu, Reza Saberi, ayah terdakwa Roxana, mengatakan, putrinya dijatuhi hukuman pada hari Rabu silam, tepatnya dua hari setelah jurnalis tersebut hadir di persidangan tertutup yang berlangsung satu hari. Reza sendiri tidak diperkenankan memasuki ruang persidangan.   

Reza menduga putrinya, yang pernah menjadi Miss North Dakota 1997, dijebak oleh pejabat Iran yang memperbolehkannya mengutip pernyataan yang dapat memberatkan posisinya, dan berjanji akan membebaskan Roxana jika dirinya dipenjara.   

Atas hukuman pidana tersebut, Abdolsamad Khorramshahi, pengacara Roxana, akan mengajukan banding. Hukuman ini membuat sejumlah kelompok organisasi HAM angkat bicara. Mereka mengkritik Pemerintah Iran dan menyatakan penangkapan jurnalis merupakan penindasan terhadap kebebasan berbicara.   

Kasus Saberi adalah contoh terkini bagaimana Pemerintah Iran dengan semena-mena menangkap jurnalis dengan tuduhan melakukan spionase dan memperketat kebebasan berekspresi, ujar seorang jurnalis Reporters Without Borders.   

Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengatakan, AS bekerja sama dengan diplomat Swiss di Iran, berusaha mendapatkan rincian mengenai keputusan majelis hakim. AS sendiri menilai tuduhan terhadap Roxana tidak berdasar.  

 Tuntutan terhadap Roxana ini tepat dua bulan menjelang Pemilu Iran, yang berlangsung pada bulan Juni mendatang. Isu restorasi Iran dengan Washington menjadi salah satu tema kunci yang memicu ketegangan antara kaum reformis dan kelompok garis keras. Ahmadinejad berniat mencalonkan diri kembali, namun popularitas kelompok garis keras menyusut karena inflasi dan pengangguran tinggi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com