Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan AS Temui Mahmoud Abbas

Kompas.com - 18/04/2009, 06:50 WIB
 
 

RAMALLAH, KOMPAS.com - Utusan Pemerintah Amerika Serikat untuk Timur Tengah George Mitchell, Jumat (17/4), menemui pemimpin Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat, setelah sebelumnya berusaha menekankan pentingnya solusi dua negara kepada para pejabat Israel yang skeptis.

Pada pertemuan itu, Abbas diperkirakan akan mengatakan kepada Mitchell bahwa pembicaraan damai tidak akan bisa maju sampai pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima solusi itu.

Pemimpin Palestina itu kemungkinan kuat juga akan menyerukan bahwa Israel terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat dengan Palestina sebelumnya.

Pejabat-pejabat Palestina telah menyampaikan bahwa mereka tidak lagi mempunyai ”mitra untuk perdamaian” jika pemerintahan baru Israel yang sebagian besar berunsurkan tokoh-tokoh sayap kanan tidak bisa menerima solusi dua negara yang mendapat dukungan internasional.

”Abbas akan menekankan syarat-syarat bagi sebuah negara Palestina,” kata juru bicara otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeina, sebelum dimulainya pembicaraan antara AS-Palestina itu.

Sebelumnya, Mitchell bertemu di Jerusalem dengan pejabat-pejabat Israel, yang semakin menonjolkan perbedaan pandangan antara AS dan Israel tentang proses perdamaian Timur Tengah.

Pendekatan baru

Pada Kamis (16/4), Mitchell menegaskan, AS berkomitmen pada solusi dua negara. Adapun Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan, Israel membutuhkan waktu untuk menyampaikan sebuah pendekatan baru karena proses perdamaian yang lalu dinilai ”menemui jalan buntu”.

Netanyahu seusai pertemuan dengan Mitchell juga meminta Palestina mengakui ”negara Israel sebagai negara bagi orang- orang Yahudi”. Otoritas Palestina menolak tuntutan itu.

”Ini adalah sebuah hambatan dalam perjalanan menuju perdamaian dan terbentuknya dua negara,” kata Abu Rudeina.

Bagi pihak Palestina, mengakui sebuah negara yahudi akan bermakna mengabaikan hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke Palestina.

Akan tetapi, media-media Israel melaporkan, Mitchell memberikan waktu kepada pemerintah Netanyahu enam sampai delapan minggu lagi untuk memformulasikan kebijakannya. Waktu itu diberikan seiring undangan pertemuan PM Israel dengan Presiden AS Barack Obama pada bulan Mei mendatang.

”Mungkin sebuah krisis dengan Pemerintah AS akan terjadi dan jalannya menuju pada sebuah tabrakan, tetapi saat ini situasi masih terkontrol,” tulis harian Maariv. (AFP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com