Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin Pegang Paspor Nikaragua

Kompas.com - 17/04/2009, 06:31 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang hidup di pengasingan kini memiliki paspor Nikaragua. Hal itu mempersulit ekstradisi Thaksin. Thailand dan Nikaragua tidak punya perjanjian ekstradisi.

Pemerintah Nikaragua, Kamis (16/4), mengumumkan bahwa Thaksin Shinawatra ditunjuk sebagai ”Duta Besar Nikaragua dengan misi khusus”, yaitu untuk menarik investasi ke negara Amerika Tengah itu. Paspor untuk Thaksin dikeluarkan pada Januari 2009.

”Thaksin Shinawatra dipilih secara demokratis oleh mayoritas rakyat Thailand, kemudian dipaksa meninggalkan tugasnya karena kudeta tahun 2006,” kata Rosario Murillo, Ibu Negara Nikaragua yang juga juru bicara Pemerintah Nikaragua.

Pengumuman dari Nikaragua itu hanya berselang beberapa jam setelah otoritas Thailand menyatakan telah mencabut paspor Thaksin. Paspor Thaksin dicabut, Rabu, karena dia dinilai menghasut para pendukungnya melakukan kerusuhan yang berakibat dibatalkannya pertemuan puncak Asia Timur di Pattaya, awal pekan ini.

Setelah digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, Thaksin hidup di pengasingan. Dia tinggal berpindah-pindah dan pernah terlihat di beberapa tempat, seperti di Amerika Tengah, Afrika, Inggris, Dubai, dan Hongkong.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tharit Charungvat, mengatakan, Thailand memiliki hubungan diplomatik dengan Nikaragua, tetapi tidak memiliki perjanjian ekstradisi. ”Nikaragua boleh memberi apa pun yang mereka mau,” katanya.

Thailand belum melayangkan protes resmi ke Nikaragua. Tharit mengatakan, Thailand sedang berupaya mengetahui paspor lain yang dimiliki Thaksin.

Berangsur normal

Hingga kemarin, status keadaan darurat masih diberlakukan di Bangkok, tetapi situasi Bangkok berangsur normal. Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberlakukan keadaan darurat, Minggu, menyusul protes ribuan pendukung Thaksin yang berujung kerusuhan. Dua orang tewas dan 123 orang luka-luka dalam kerusuhan itu.

Kepolisian Thailand meneruskan upaya penangkapan para pemimpin protes. Polisi telah mengeluarkan 13 surat perintah penangkapan, salah satunya atas Thaksin. Baru tiga orang yang ditangkap dan dipenjara. Sebanyak 36 surat perintah penangkapan juga dikeluarkan terhadap pemrotes yang menyerang kendaraan PM dan menerobos tempat pertemuan puncak Asia Timur. (ap/afp/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com