Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Tidak Puas dengan Netanyahu

Kompas.com - 02/04/2009, 07:52 WIB

JERUSALEM,KOMPAS.com-Sebagian besar orang Israel merasa kecewa dengan pemerintahan baru mereka yang diketuai pemimpin partai sayap kanan Likud, Benyamin Netanyahu (59).

Ketidakpuasan orang Israel itu terungkap dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Israel, Haaretz, yang dipublikasikan hari Rabu (1/4).

Hasil jajak pendapat mengatakan, 54 persen orang Israel merasa tak puas dengan pemerintah mereka, sementara hanya 30 persen saja yang menyatakan puas dan 16 persen tak mengungkapkan pendapat.

Kritik terhadap pemerintah baru Israel tersebut tampaknya tertuju pada besarnya jumlah anggota kabinet. Kabinet baru yang dipimpin Perdana Menteri Israel yang baru saja dilantik itu terdiri atas 30 menteri. Ini merupakan jumlah menteri terbanyak sepanjang 60 tahun sejarah negara Israel.

Jumlah anggota kabinet yang membengkak itu diperkirakan sebagai akibat adanya ”politik dagang sapi” di percaturan politik Israel yang memang dikenal mudah berubah-ubah.

Tak efisien

Sebanyak 40 persen mereka yang disurvei mengatakan Pemerintah Israel kali ini ”terlalu gembung dan tak efisien”, sementara 33 persennya berpendapat terlalu berlebih. Akan tetapi, Netanyahu tak mempunyai pilihan lain. Adapun 13 persennya mengatakan hal itu ”normal saja terjadi, melihat kondisi politik yang ada”.

PM Netanyahu, yang untuk kedua kalinya memerintah Israel, sejak Rabu kemarin sudah memutuskan untuk ambil langkah keras terhadap Iran dan program nuklirnya. Program yang di mata Israel dipandang sebagai ancaman terbesar mereka.

Meskipun demikian, Netanyahu berjanji akan melakukan pembicaraan damai dengan pihak Palestina meskipun ia tidak mendukung solusi dua negara.

Selain kecewa terhadap jumlah anggota kabinet yang membengkak, menurut jajak pendapat Haaretz, orang-orang Israel rupanya juga tidak merasa yakin (40 persen) bahwa pemerintah mereka bisa mengatasi ancaman keamanan yang saat ini dihadapi Israel.

Sebanyak 42 persen mengatakan Israel masih bisa mengatasi ancaman keamanan dan 18 persen tak merespons.

Untuk memusatkan perhatian pada isu-isu sosial dan politik Israel pun, menurut 47 persen dari mereka, pemerintah dinilai tak mampu. Hanya 36 persen mengatakan mampu dan 17 persen tak merespons.

Jajak pendapat itu dilakukan oleh Haaretz bekerja sama dengan the Dialogue Institute. Sebanyak 515 orang disurvei, dengan margin kesalahan 4,5 persen. (AFP/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com