Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti di Universitas Nanyang Susul David dan Zhou

Kompas.com - 31/03/2009, 07:17 WIB

KOMPAS.com — INI adalah kematian ketiga yang dialami warga School of Electrical and Electronic Engineering (EEE) Nanyang Technology University (NTU), tempat David menuntut ilmu dan Zhou menjadi asisten peneliti. Dr Hu Kunlun adalah peneliti muda yang baru setahun bekerja di NTU sebagai periset di Divisi Kontrol dan Instrumentasi EEE.

Pria asal China itu tewas tertabrak mobil saat berangkat kerja ke kampus NTU. Ketika itu dia sedang menyeberang jalan di Pioneer Road North menuju halte bus di seberang jalan. Bus 179 tujuan kampus NTU tiba di halte. Melihat kondisi jalan aman, Hu pun bergegas menyeberangi jalan untuk naik ke bus itu.

Tiba di tengah jalan, tiba-tiba sebuah mobil menabraknya. Kepala Hu menghantam kaca depan mobil dan tubuhnya terlempar ke atap, lalu jatuh ke aspal. Darahnya berceceran di jalan.

Hu sempat dilarikan ke rumah sakit National University Hospital, namun nyawanya tak tertolong. Dia dinyatakan tewas pukul 11.20 waktu setempat.

Menurut saksi mata, pengemudi mobil adalah seorang pria berusia 30-an tahun. Dia bersama seorang penumpang perempuan turun dari mobil untuk melihat kondisi Hu.

Kematian Hu hanya dijadikan berita pendek di harian Singapura, Straits Times, tapi menjadi isu hangat dan mendapat banyak respons di dunia maya. Berbagai situs berita dan blog memuat peristiwa tersebut. Hampir semua media cetak, online, dan blog di China serentak memberitakan mengenai kematian Hu.

Tidak sedikit komunitas dunia yang mengaitkan kematian Hu dengan dua kematian sebelumnya yang menimpa mahasiswa Indonesia, David Hartanto Widjaja, Jumat (2/3) pagi, dan asisten peneliti asal China, Zhou Zheng, yang ditemukan gantung diri di apartemen kampus tersebut, Jumat (6/3) malam.

Pihak NTU enggan berkomentar mengenai kematian Hu. Kepada Sunday Times, NTU menyatakan, kematian Hu tidak ada kaitannya dengan kematian David dan Zhou. Pihak keluarga Hu telah diberitahu mengenai kematian  pria asal Provinsi Jiangxi, China, itu. Diperkirakan keluarganya tiba di Singapura hari ini, Selasa (31/3). Kepolisian Singapura masih menyelidiki kecelakaan tersebut.

Hartanto Widjaya menilai kematian Dr Hu  akibat kecelakaan lalu lintas sangat aneh. Menurut ayahanda David Hartanto Widjaja itu, sulit dipercaya kasus kematian tiga orang dari fakultas yang sama dalam kurun waktu kurang dari sebulan. “Padahal di Singapura itu disiplinnya sangat tinggi. Jarang sekali ada orang tertabrak. Apalagi katanya dia tertabrak di trotoar,” kata Hartanto di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

“Anak ini (Hu) jurusannya sama. Ini sangat aneh,” tambah dia. Hartanto berpendapat, meski pihak NTU mengatakan tiga peristiwa ini tak ada kaitannya, polisi tak boleh menelan mentah-mentah. “Menurut saya, polisi harus menyelidiki kejadian ini secara keseluruhan. Ada banyak kejanggalan,” tambah dia.

Prof Chan tertawa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com