Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy Interupsi, Kecam Raja Abdullah

Kompas.com - 31/03/2009, 03:30 WIB

Doha, Senin - Pemimpin Libya Moammar Khadafy mencuri perhatian pada awal pertemuan tingkat tinggi negara-negara Arab yang berlangsung di Doha, Qatar, Senin (30/3). Khadafy dilaporkan sempat mengkritik Raja Abdullah dari Arab Saudi. Dia juga memproklamirkan dirinya sebagai ”raja diraja Afrika”.

Ulah Khadafy ini terjadi beberapa saat setelah Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, mengakhiri sambutan pembukaan KTT selaku tuan rumah. ”Ini setelah enam tahun Anda mengelak dari sebuah konfrontasi dengan saya,” ujar Khadafy beberapa saat seusai Al-Thani mengakhiri pidatonya.

Raja Abdullah duduk berseberangan dengan Khadafy, di antara 15 pemimpin negara Arab lainnya yang hadir pada pertemuan tahunan itu. Khadafy lantas mengatakan Abdullah sebagai penipu dan segera menghadapi kematian. Dia juga mengatakan, Raja Abdullah dibentuk oleh Inggris dan dilindungi oleh Amerika Serikat. Khadafy lantas meninggalkan pertemuan dan berkunjung ke sebuah museum.

Ulah Khadafy ini tak lepas dari ketegangan yang luar biasa antara kedua negara, sejak sebuah artikel dalam media AS dan Arab Saudi bulan Juni 2004 menuduh Khadafy berada di balik komplotan pembunuhan Abdullah yang saat itu masih Putra Mahkota Arab Saudi.

”Saya pemimpin dari pemimpin Arab, raja diraja Afrika, dan imam dari Muslim,” ujar Khadafy lagi. Pemimpin Libya ini merupakan pemimpin terlama di sebuah negara Arab, sejak dia berkuasa di Libya melalui kudeta tahun 1969. Sudah empat dekade.

Khadafy awal Februari lalu juga terpilih sebagai pemimpin Uni Afrika, dalam pertemuan tahunan 53 negara Afrika di Addis Ababa, Etiopia. Dia juga mendapat gelar ”raja diraja” dari kalangan suku-suku Afrika pada September 2008.

Televisi Qatar sempat mengalihkan siaran menyusul interupsi Khadafy ini. Namun, begitu siaran televisi pulih kembali, terdengar Khadafy menawarkan peluang rekonsiliasi dengan Raja Abdullah. ”Saya bersedia mengunjungi Anda dan Anda mengunjungi saya,” ujarnya. Televisi Libya menyiarkan apa yang dikemukakan Khadafi dan kantor berita Libya, JANA, menerbitkan seluruh ucapan Khadafy.

KTT Arab kali ini membahas masalah Palestina. Sekjen PBB Ban Ki-moon yang hadir dalam KTT ini mendesak persatuan dalam Palestina. Sementara Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir mendesak negara Arab agar mengecam perintah penahanan Mahkamah Internasional atas dirinya berkaitan dengan kekejaman kemanusiaan di Darfur, Sudan. (Reuters/AFP/ppg)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com