Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Model Mongolia Diungkit

Kompas.com - 30/03/2009, 05:18 WIB

TAIPING,KOMPAS.com-Beberapa hari menjelang naiknya Najib Razak menjadi perdana menteri baru Malaysia, kalangan oposisi Malaysia mengungkit kembali dugaan keterlibatan calon orang nomor satu Malaysia itu dalam kasus pembunuhan model asal Mongolia.

Isu mempertanyakan karakter Najib itu menjadi ”senjata” dalam kampanye kelompok oposisi, untuk memperebutkan kursi parlemen di Negara Bagian Perak, di barat laut Malaysia. Kampanye dimulai hari Minggu (29/3).

Lebih dari sepuluh ribu pendukung oposisi berkumpul untuk mendukung calon mereka, di tengah pengawasan ketat aparat kepolisian di kota Taiping, Perak. Mereka menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Melayu yang liriknya mengaitkan Najib dengan pembunuhan Altantuya Shaariibu, seorang model. Beberapa orang juga membawa model menyerupai kapal selam sebagai sindiran atas dugaan ketidakberesan dalam kontrak-kontrak pertahanan yang ditandatangani Najib.

Najib yang telah resmi menggantikan Abdullah Ahmad Badawi sebagai Ketua Umum Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Sabtu (28/3), kembali menegaskan ketidakterlibatannya dalam kasus pembunuhan model pada akhir tahun 2007.

Perilaku tak demokratis

Kalangan oposisi juga kembali mengungkit tidak diberikannya izin kepada beberapa media oposisi untuk meliput Kongres UMNO serta pelarangan terbit sementara kepada dua surat kabar oposisi.

”Apa yang kami khawatirkan adalah transisi kepemimpinan nasional ini akan diikuti dengan semakin meningkatkan perilaku yang tidak demokratis,” kata Abdul Hadi Awang, Ketua Umum Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Meskipun pemilihan 7 April tak akan mengubah perimbangan kekuatan secara signifikan, pemungutan suara di Perak dan pemilihan di Negara Bagian Kedah dan Sarawak dipandang sebagai ”referendum” atas kepemimpinan Najib dan koalisi Barisan Nasional (BN).

”Kemenangan kuat oleh aliansi (oposisi) Pakatan Rakyat di Bukit Gantang (di Perak) akan dibaca sebagai hukuman atas pengambilalihan kekuasaan di Perak,” kata analis politik, Ong Kian Ming.

Suhu politik telah mencapai titik tertinggi di Perak. ”Saya sangat yakin akan menang,” ungkap calon oposisi Mohamad Nizar, yang digulingkan dari posisinya sebagai Menteri Besar Perak pada Januari lalu atas perintah Sultan Perak.

”Kita berjuang untuk demokrasi dan kemerdekaan sejati dan itu akan terjadi di sini, di Bukit Gantang, dan kita akan mengatakan selamat tinggal kepada ketidakadilan,” ungkap Nizar kepada para pendukungnya.

Bukit Gantang memperebutkan satu kursi parlemen nasional. Adapun Negara Bagian Kedah dan Sarawak masing-masing memperebutkan satu kursi parlemen negara bagian. Wilayah itu selama ini menjadi basis kekuatan BN.

Bukit Gantang merupakan sebuah mikrokosmos populasi Malaysia yang multi-etnik, di mana 60 persen warganya adalah Melayu, 30 persen etnik China, dan 10 persen etnik India. Hasil di tempat tersebut akan menjadi ukuran apakah BN telah meraih kembali dukungan dari masyarakat atau sebaliknya.

Wakil Ketua Umum UMNO yang baru Muhyiddin Yassin, yang memulai kampanye untuk Bukit Gantang, mengakui bahwa pemungutan suara di sana akan menjadi ujian bagi pemerintahan baru Malaysia di bawah Najib. (AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com