Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Perdana Menteri Pakistan Ditahan

Kompas.com - 16/03/2009, 04:51 WIB

LAHORE, KOMPAS.com - Polisi Pakistan memberlakukan tahanan rumah terhadap pemimpin oposisi Nawaz Sharif, Minggu (15/3). Hal ini diberlakukan guna mencegah mantan perdana menteri Pakistan itu menggelar unjuk rasa antipemerintah untuk memperparah krisis politik di negara yang merupakan sekutu AS itu.

Ratusan polisi mengelilingi kediaman Sharief di Lahore, kota bagian timur Pakistan serta menahan sekitar 250 pendukung yang berkerumun di luar kediaamannya. Polisi menunjukkan surat perintah penahanan rumah selama 3 hari terhadap Sharif dan adiknya yang juga politisi  Shahbaz.

Shahbaz dan sejumlah pemimpin demonstran lain telah melancarkan gerakan bawah tanah untuk menghindari tindakan serupa dari pemerintah Pakistan. Rao Iftikhar, pejabat pemerintah senior, menjelaskan daftar mereka yang terjerat tahanan rumah mencakup partai Islam utama Pakistan dan seorang pemimpin pergerakan aktifis pengacara.

Sejumlah pengacara dan pendukung Sharif semula berencana berkumpul dekat kompleks pengadilan utama Lahore Minggu sebelum bergerak menuju Islamabad. Untuk menggagalkan rencana ini, aparat keamanan Pakistan memarkir sejumlah truk di jalan-jalan protokol dan sisi kota Lahore. Sejumlah personil polisi antihuru-hara telah mengambil posisinya di luar stasiun kereta api dan gedung pemerintah.

Presiden Asif Ali Zardari berupaya menggagalkan upaya sejumlah pengacara untuk menggunakan aksi duduk tanpa batas waktu tertentu di depan Parlemen di Islamabad, Senin (16/3). Aksi itu ditujukan untuk menuntut diaktifkannya kembali beberapa hakim, termasuk mantan ketua mahkamah agung, yang dipecat oleh mantan pemimpin militer Pervez Musharraf.

Sebagian besar pengamat mencurigai Zardari khawatir hakim-hakim tersebut akan menantang legalitas kekuasaannya. Zardari juga khawatir hakim-hakim ini menantang sebuah pakta yang pernah disahkan oleh Musharraf untuk membantah tuduh korupsi terhadap dirinya dan istrinya, Benazir Bhutto, mantan perdana menteri Pakistan yang tewas terbunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com